Jakarta, CNN Indonesia -- Pariwisata Indonesia yang kini semakin tumbuh, memicu munculnya banyak operator perjalanan yang menawarkan paket wisata dari berbagai destinasi untuk liburan. Tak hanya berskala besar, kini operator perjalanan pun dilakukan oleh perorangan atau berbasis Usaha Kecil Mikro (UKM).
Kini, Anda pasti dapat dengan mudah menemukan operator perjalanan yang menawarkan paket wisata murah di akhir pekan ke Kepulauan Seribu atau daerah-daerah lainnya, seperti Pangandaran, Ujung Kulon, sampai Lampung.
Harganya pun tak seberapa mahal. Setidaknya belum menembus angka satu juta rupiah. Bahkan beberapa operator perjalanan menawarkan harga di bawah Rp500 ribu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Semakin giat mencari, Anda akan menemukan operator perjalanan yang lebih murah. Meski tujuan wisata dan jadwalnya sering kali sama.
Apa yang membuat satu operator perjalanan menawarkan harga yang berbeda namun dengan rencana perjalanan yang hampir sepenuhnya sama?
Beberapa operator perjalanan yang ditemui
CNN Indonesia sempat mengungkapkan rahasia dibalik perang tarif itu. Mereka mengatakan, pasti ada tawaran yang berbeda jika harganya berbeda, walaupun hanya sedikit.
"Pelayanan yang diberikan akan berbeda. Pasti ada
compliment yang diberikan," kata Kelik, seorang traveler yang membuka jasa perjalanan menjelajah hutan dan menggali kebudayaan.
Dia mengatakan, biasanya ada
gimmick perjalanan yang diberikan para operator wisata untuk menjamu tamunya. Tapi, tamunya tidak diberi tahu terlebih dahulu. Misalnya saja dengan memberikan minuman kelapa hijau setelah seharian bermain di pantai atau pelayanan lainnya.
Atau bisa juga dari kemampuan pemandu wisatanya. Kelik mengatakan pengetahuan lebih yang dimiliki pemandu wisata bisa membuat perjalanan wisata sedikit lebih mahal karena ada transfer pengetahuan dalam perjalanan.
"Ada juga yang menjual pengetahuan tentang kehidupan lokal di wilayah tersebut. Jadi pas jalan-jalan, tamu juga dapat cerita tentang tempat itu," ujar Kelik.
Ia sering membawa wisatawan untuk melihat kehidupan Suku Baduy di Banten. Sebelum membuka operator perjalanan, Kelik sudah berkali-kali bolak-balik ke sana dan berinteraksi dengan masyarakat sekitar.
Hasilnya, ia mempunyai pengetahuan lebih dan jalinan yang kuat sehingga wisatawan yang dibawanya bisa mendapatkan nilai lebih dari hanya sekadar jalan-jalan.
Nilai lebih berupa pengetahuan juga diberikan oleh Sobar, pemilik operator perjalanan wisata ke Pulau Pahawang, kepada para tamunya.
Meski tak mewarisi pengetahuan budaya layaknya Kelik, Sobar memberikan pengetahuan dan tata cara yang harus dipegang oleh tamunya ketika snorkeling di laut.
"Kami kasih pengetahuan sebelum 'nyemplung' ke laut ada
briefing. Ada peraturan yang tidak boleh dan boleh dilakukan," kata Sobar kepada
CNN Indonesia."Tidak boleh menginjak karang nanti kalau diinjak karangnya bisa mati. Tidak boleh buang sampah, buang puntung rokok. Kami kasih tahu supaya mereka juga bisa menjaga lingkungan yang dikunjunginya," ujar Sobar.
Laki-laki berusia 21 tahun itu tidak menampik kalau masih banyak operator perjalanan yang tak melakukan hal-hal tersebut. Berupa transfer ilmu pengetahuan dan nilai-nilai baik lainnya. Tak heran kalau operator perjalanan tersebut menawarkan harga yang lebih murah.
(utw)