Jakarta, CNN Indonesia -- Korea Selatan selama ini dikenal dengan makanan tradisional kimchi, sejenis asinan sayur hasil fermentasi yang diberi bumbu pedas. Sekarang, selera penduduk Korea Selatan berkembang untuk makanan fermentasi lain, yakni keju.
Sejauh ini, Jepang adalah konsumen keju terbesar di Asia. Namun, Korea Selatan adalah salah satu negara di Asia dengan pertumbuhan pasar paling cepat. Maka tak heran jika negara-negara pemasok keju, seperti Amerika Serikat dan Selandia Baru, berharap dapat menjual keju lebih banyak dengan kebijakan perdagangan bebas yang memotong tarif ekspor.
Seperti dilaporkan oleh
Reuters, permintaan keju meningkat dengan semakin populernya hidangan barat seperti pizza. Meski begitu, penduduk Korea Selatan juga gemar menambahkan keju ke dalam hidangan lokal mereka, dari hidangan mi sampai nasi goreng kimchi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Saya menaburi keju bahkan untuk makanan Korea,” kata Lee Mi-ji (31), seorang pekerja kantor yang awalnya menikmati keju sambil minum anggur.
Di Korea Selatan, konsumsi keju melonjak sampai tiga kali lipat dalam lima tahun terakhir, dan impor tahunan keju bernilai hampir US$500 juta atau sekitar Rp6,7 miliar.
“Orang-orang (Korea Selatan) akrab dengan makanan fermentasi seperti kimchi, kedelai, dan pasta dingin. Keju juga melalui proses fermentasi. Jadi saya rasa mereka bisa terbiasa dengan cepat,” kata Hwang Keum-taek, profesor pangan dan gizi di Seoul National University.
Seperti di negara Asia lainnya, produk susu sebetulnya kurang populer di Korea Selatan, barangkali karena banyak warga Korea Selatan yang kesulitan untuk mencerna laktosa, zat gula yang dikandung dalam susu. Namun, keju tampaknya dapat ditoleransi dengan baik karena mengandung lebih sedikit laktosa
“Keju bisa mengurangi pedas untuk banyak makanan Korea. Murid-murid biasanya menaburi keju di ramen,” kata Se-Juni Kim, juru bicara di perusahaan Maeil Dairies Co Ltd Korea. Dia menyebut jenis keju mozzarella yang biasanya ditambahkan ke dalam sup mi.
Impor keju di Korea Selatan melonjak sebesar 60 persen dari 2010 sampai tahun 2014, menjadi 97 ribu ton. Sementara impor keju di Jepang meningkat 17 persen, menjadi 232 ribu ton selama periode yang sama, berdasarkan data Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA).
(win/les)