Sosiolog: Peminat Rooftop Bar Ingin Privasi

Tri Wahyuni | CNN Indonesia
Minggu, 15 Nov 2015 11:30 WIB
Masyarakat urban tidak hanya mementingkan kenyang, mereka juga mempertimbangkan suasana saat menyantap makanan.
Awan Lounge yang terletak di atas atap Hotel Kosenda kawasan Wahid Hasyim, Jakarta. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Keberadaan rooftop bar dan restoran yang semakin banyak di Jakarta sebanding dengan animo masyarakat yang ingin mencicipi pengalaman makan 'di atas awan'. Entah mulai dari penasaran atau memang kebutuhan, pengunjung rooftop bar dan restoran pun semakin hari semakin banyak.  

Melihat fenomena menjamurnya rooftop bar di ibu kota, Sosiolog Perkotaan J.F. Warouw mengatakan hal tersebut berawal dari adanya revolusi kuliner.

Yang dimaksud dengan revolusi kuliner oleh Warouw adalah ketika orang tidak hanya mementingkan kenyang ketika memilih makanan atau sebuah tempat makan. 
 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemilihan rooftop bar dan restoran pun biasanya dilakukan karena pengunjung tidak hanya ingin memenuhi kebutuhan makannya tapi juga ingin mendapatkan suasana berbeda saat dia makan.  

"Muncul semacam fenomena orang ingin melihat pemandangan kota dari atas. Di Indonesia, tren itu mulai maju dengan alasan lebih melihat kenyamanan dan keamanan," kata Warouw saat berbincang dengan CNN Indonesia beberpaa waktu lalu.  

Tidak hanya pemandangan, menurut Warouw hal yang paling 'menjual' dari rooftop bar dan restoran adalah privasi dan keamanan.

Tak heran jika awalnya rooftop bar dan restoran banyak dipilih oleh kalangan pebisnis untuk membuat kesepakatan dengan klien. 
 

Privasi dan keamanan bisa didapatkan dari rooftop bar dan restoran karena lokasi tersebut berada di ketinggian tertentu.

Apa yang dilakukan orang-orang di atas rooftop bar dan restoran pun tidak bisa dilihat dengan mudah, semudah jika berada di restoran biasa. 
 

Belum lagi posisi rooftop yang berada dibatas membuat pengunjungnya harus melewati petugas keamanan yang berada di bagian bawah gedung yang mungkin saja berlapis-lapis.  

Sedangkan jika dilihat dari segi pengunjung, saat ini rooftop bar dan restoran masih diminati oleh kalangan pebisnis dan high society.

Harga makanan dan minuman yang memang cukup mahal di rooftop bar dan restoran memang bisa dinikmati kalangan tertentu saja. 
 

Kalaupun banyak anak muda yang mencoba, mereka juga berasal dari kalangan atas atau termasuk dalam eksekutif muda, maupun hanya mengikuti tren saja. 

"Ada semacam budaya pop, tren ke mana yang bisa mereka ikuti. Mereka juga mencari sasaran siapa yang lebih tinggi yang datang ke sana, sehingga bisa buka koneksi atau kemungkinan bisa ketemu pebisnis yang lain," ujar Warouw.  (les)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER