Jakarta, CNN Indonesia -- Demam menjadi kasus terbanyak pada anak yang masuk ke Unit Gawat Darurat (UGD). Anak disebut deman jika suhu tubuhnya di atas 37,5 derajat celsius.
Koordinator Instalasi Gawat Darurat Brawijaya Children and Women Hospital dokter Dita Elvina mengatakan peningkatan suhu tubuh pada anak harus ditindaklanjuti dengan cepat. Pasalnya, sering kali demam bukan menjadi penyakit satu-satunya, melainkan gejala dari penyakit lainnya.
"Demam adalah salah satu penyakit yang bisa mengarah ke serius. Kalau anak sudah demam satu hari, ibu langsung bawa anaknya ke rumah sakit, harus cari tahu penyebabnya," kata Dita dalam sebuah diskusi tentang Membekali Diri dan Menyiapkan Kotak P3K di Rumah yang digelar oleh Hansaplast, belum lama ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, untuk mengetahui demam tersebut mengarah ke penyakit lain atau tidak, butuh waktu tiga hari. Biasanya, setelah dilakukan pemeriksaan, dokter akan memberikan obat penurun demam terlebih dahulu, dengan catatan si anak tidak memiliki riwayat kejang. Lalu, dokter pun akan memberikan pesan untuk kembali lagi ketika demam anak tidak sembuh setelah tiga hari.
"Kalau si anak dengan obat tersebut tidak ada respons, dalam artian demam tidak turun, orang tua harus kembali lagi untuk pemeriksaan penunjang seperti di laboratorium. Penyakit serius baru ketahuan setelah tiga hari panas. Kalau di bawah tiga hari belum bisa mendiagnosa," ujar Dita.
Hal tersebut harus benar-benar diperhatikan, jangan sampai ibu membiarkan anak demam di rumah sampai lebih dari tiga hari. Demam memang boleh diobati sendiri di rumah, tapi jangan sampai sudah lima hari demam, anak masih di rawat di rumah. Itu bisa berbahaya karena bisa jadi ia menderita penyakit lain.
Kasus demam terparah yang pernah ditangani Dita adalah demam yang merupakan gejala dari meningitis atau infeksi selaput otak. Jika gejala itu tak terbaca dan tak ada penanganan, lama kelamaan anak tidak bisa jalan dan IQ-nya menurun karena selaput otaknya sudah terinfeksi.
Jika anak terserang demam, Anda jangan terburu panik. Jika belum dirasa terlalu parah karena panas yang terlalu tinggi atau sampai kejang-kejang, Anda bisa melakukan terapi di rumah.
Dita menyarankan ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan sendiri untuk meredakan demam anak. Yang pertama adalah dengan menyuruh anak beristirahat di tempat tidur atau bed rest.
Jika panas anak sudah melebihi 37,5 derajat celcius, segera minta ia berbaring dan kemudian Anda bisa mengompres badannya. Anda bisa melakukan kompres air hangat. Lakukan pengompresan di bagian ketiak dan selangkangan. Ditambah lagi dengan menggosok-gosokan kompres di bagian punggung.
Air hangat bisa membantu membuka pori-pori kulit dan membantu mengeluarkan panas yang terperangkap di dalam tubuh. Ketika proses ini dilakukan panas akan menguap melalui pori-pori kulit.
Sebaiknya, jangan gunakan air dingin karena itu malah memperkecil pori-pori dan membuat panas tubuh tidak bisa keluar. Jika langkah tersebut sudah dilakukan namun anak tak kunjung membaik, Anda bisa melakukan terapi herbal. Dita mengatakan terapi ini bisa membantu.
"Misalnya pakai parutan bawang merah, itu bisa mengeluarkan kehangatan sehingga bisa mengeluarkan udara panas," kata Dita.
Ketika sudah melakukan usaha itu semua namun anak tak kunjung sembuh, Anda bisa memeriksakannya ke dokter. (les)