Jakarta, CNN Indonesia -- Dahulu, orang menganggap tahi lalat adalah tanda bahwa seseorang memiliki rupa yang 'manis', atau memiliki mitos sebagai tanda akan bakat tertentu. Namun, kini, tahukah Anda bahwa tahi lalat dapat menjadi salah satu tanda awal kanker kulit?
Menurut laman
cancer.org, kanker kulit melanoma dapat berawal dari perubahan tahi lalat di atas permukaan kulit. Melanoma adalah salah satu tipe kanker kulit yang berkembang dari sel yang mengandung pigmen kulit bernama
melanocytes.
Tahi lalat pada umumnya berupa bintik cokelat, gelap, ataupun hitam. Meski didefinisikan sebagai bintik dan sel yang mengandung pigmen, namun tahi lalat dapat 'timbul' seperti daging ataupun melebar yang biasa disebut
tompel.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada umumnya, tahi lalat yang normal berbentuk bulat atau oval dengan diameter enam milimeter. Beberapa tahi lalat sudah ada sejak lahir, namun sebagian besar muncul saat masa pertumbuhan anak-anak. Akan tetapi, bila ada tahi lalat yang muncul saat sudah dewasa, patut untuk diperiksakan ke dokter.
Hampir setiap orang memiliki tahi lalat karena pada dasarnya tahi lalat tidak berbahaya sama sekali. Namun penting untuk menyadari perubahan tahi lalat, entah dalam segi ukuran, bentuk, ataupun warna. Dengan kesadaran ini, melanoma dapat sedini mungkin dideteksi.
Tanda yang paling penting untuk diketahui dari gejala melanoma adalah munculnya tahi lalat baru dalam ukuran, bentuk, ataupun warna yang tak biasa. Lokasi dari tahi lalat baru ini juga tergolong tak lazim, ketimbang tahi lalat yang lain.
Terdapat sebuah pedoman guna mengenali tanda-tana melanoma, yang dikenal sebagai ABCDE.
A merupakan istilah untuk
Assymetry, bentuk tahi lalat ini tak sama dengan tahi lalat atau tanda lahir yang lain. B untuk
Border, tepi dari 'tamu baru' ini tidak teratur, berlekuk, ataupun tak jelas bentuknya. C ditujukan untuk
Color atau warna. Warna dari sel yang terkena melanoma tidak sama dengan tahi lalat yang lain, yaitu dapat berupa cokelat atau hitam yang tak tegas, atau kadang merah muda, merah, putih, atau biru. D ditujukan untuk diameter dari 'tanda' baru ini. Ukuran sel yang diduga melanoma memiliki diameter yang lebih besar dari enam milimeter, meskipun kadang ditemukan dalam ukuran yang lebih kecil.
Yang terakhir, E untuk
Evolving, atau perkembangan dari sel tersebut. Perubahan warna, ukuran, dan bentuk dari tahi lalat harus diwaspadai dengan baik. Akan tetapi beberapa melanoma tak sama dengan gejala yang sudah dijabarkan, maka dari itu konsultasi dengan dokter menjadi penting terhadap semua perubahan yang ada pada tubuh.
Gejala lainnya yang patut diwaspadai adalah luka yang tak kunjung sembuh, sebaran pigmen dari sebuah titik lalu melebar menjadi lebih luas, warna kemerahan yang ada di sekitaran tepi bintik, perubahan rasa seperti sakit, dan perubahan permukaan bintik seperti berair, pendarahan, ataupun benjolan.
Bentuk konsultasi dan pemeriksaan menyeluruh oleh dokter menjadi penting guna memastikan apakah sebuah melanoma bersarang pada kulit. Bukan hanya pemeriksaan kasat mata yang harus dilakukan, karena melanoma sulit dibedakan dengan tahi lalat biasa.
(end/les)