Ternyata Ada Kata-kata yang Membuat Orang Semakin Gemuk

Utami Widowati | CNN Indonesia
Rabu, 18 Nov 2015 13:44 WIB
Kata-kata yang menunjukan jenis makanan juga bisa memicu pengidap obesitas semakin menginginkan makanan tinggi kalori.
Ilustrasi diet dan makanan tinggi kalori. (Thinkstock/_opopo_)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sebuah penelitian menemukan bahwa orang yang mengalami kegemukan punya respons yang kuat terhadap kata-kata tentang makanan yang mengandung banyak kalori. Seperti misalnya cokelat dan sayap ayam.

Sehingga sangat mungkin menurut penelitian itu, mendengar kata-kata itu, membuat mereka jadi menginginkan makan makanan yang tak sehat.

Penelitian itu dilakukan oleh American Society for Metabolic and Bariatric Surgery dan The Obesity Society. Mereka akan mendemonstrasikan penelitian ini sebagai bagian dari acara Obesity Week di Los Angeles.  

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seperti dikutip Mirror, studi itu meneliti aktivitas otak 17 orang yang mengalami obesitas dan 12 orang dengan berat badan normal yang dimonitor saat mereka diperlihatkan kata-kata yang menunjukkan makanan yang tinggi dan rendah kalorinya.

Pemimpin studi Susan Carnell mengatakan kepada Obesity Society, “Penelitian kami menemukan  bahwa pengidap obesitas memiliki respon yang lebih kuat atas kata-kata yang berhubungan dengan makanan tinggi kalori — seperti cokelat dan sayap ayam — di beberapa bagian otaknya pada sirkuit sarafnya.”

Stres membuat partisipan penelitian yang gemuk lebih menginginkan makanan yang tinggi kalori.

“Ketika kami memberikan partisipan tekanan sosial dan  fisik, baik individu dengan obesitas atau dengan berat yang normal menunjukkan perubahan respon terhadap kata akan makanan yang tinggi kalorinya, namun hanya mereka dengan obesitas yang ke makan lebih banyak makanan yang ditunjukkan,” kata Carnell, asisten profesor psikiatri dan perilaku di Johns Hopkins University School  of Medicine di Baltimore.

Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pengidap obesitas memberikan respon yang berbeda terhadap kata tentang makanan dibanding orang yang bertubuh langsing. Pada pengidap obesitas respon itu diikuti dengan aksi makan lebih banyak.

Dalam penelitian kedua, Carnell dan koleganya menemukan ada hubungan antara respon terhadap kata tentang makanan dan risiko obesitas  pada  remaja yang memililiki varian genetik yang semakin meningkatkan risiko obesitas.

“Penelitian kami memberikan tambahan pengetahuan bagaimana kegemukan — yang berhubungan dengan varian genetik tertentu itu — mungkin juga dipengaruhi oleh peningkatan selera dan asupan makanan,” kata kordinator penelitian Leora Benson.

Temuan ini mungkin akan menjadi cara baru untuk memerangi obesitas, kata mereka.

“Mungkin bisa saja kita melatih otak untuk bereaksi dengan berbeda terhadap kata tentang makanan,” kata Martin Binks juru bicara Obesity Society.

“Penelitian ini adalah langkah awal untuk memahami lebih baik bagaimana kata tentang makanan bekerja. Bagaimana hubungan antara konsumsi makanan dan pengalaman seperti stres mungkin berhubungan hingga membentuk perilaku makan tak sehat.”  

“Tipe-tipe penelitian ini diharapkan bisa diikuti dengan berbagai strategi perilaku yang lebih efektif,” katanya. (utw/utw)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER