Zenthai Flow, Tarian Yoga Berpadu Masase Thailand

Vega Probo | CNN Indonesia
Senin, 23 Nov 2015 05:30 WIB
Berbagai variasi dikreasikan oleh para yogi sebagai alternatif, tanpa menyurutkan makna dan manfaatnya, termasuk Zenthai Flow.
Para peserta mengelilingi yogi Gwyn Williams (kaus putih) di Namaste Festival Hotel Sultan, Jakarta (22/11). (CNNIndonesia/Vega Probo)
Jakarta, CNN Indonesia -- Salah satu kenikmatan beryoga adalah kenyamanan. Tak ada kompetisi dalam hal kecakapan, juga catatan waktu. Semua gerakan dilakukan sesuai kemampuan tubuh masing-masing orang.

Lebih mengasyikkan lagi, gerakan yoga juga cenderung tak monoton. Berbagai variasi dikreasikan oleh para yogi sebagai alternatif, tanpa menyurutkan makna dan manfaatnya.

Yogi Gwyn Williams memopulerkan Zenthai Flow, variasi yoga yang memadukan Zen Shiatsu, masase Thai dan osteopathy. Gerakan yoga berseling dengan masase ala Thailand.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelum memulai sesi Zenthai Flow di Festival Namaste di Hotel Sultan, Jakarta, pada Minggu (22/11), yogi asal Australia berpenampilan hippie ini membeberkan detailnya.

“Salah satu gerakan Zenthai Flow mengadaptasi gerakan naga,” kata Gwyn. Gerakan naga tak pernah lurus melainkan meliuk mengikuti situasi dan kondisi yang dihadapi.

Sejalan dengan prinsip Zenthai, Gwyn tak ingin peserta sesi kali ini mengikuti gerakannya, melainkan menyesuaikan dengan kemampuan masing-masing.

“Kalau sudah merasa lelah ya beristirahat. Kalau tubuh butuh mundur, ya mundur. Sesuaikan porsi latihan dengan kemampuan tubuh,” kata pria nyentrik ini.

Tubuh manusia, sebagaimana dikatakan Gwyn, bukanlah komputer yang sempurna. Jadi tak masalah bila gerakan dilakukan tak sempurna. Yang terpenting, sesuai kemampuan tubuh.  

Selain naga, gerakan lain Zenthai juga mengadaptasi elang, singa, dan merpati. Jadi gerakan inti yoga dipadu gerakan adaptasi fauna yang menciptakan variasi baru.

Gerakan bertumpu pada satu kaki virabhadrasana biasanya dilakukan dengan meluruskan tangan ke muka. Kali ini, bersama Gwyn, gerakan tangan diayun layaknya kepak sayap merpati.

Variasi juga diterapkan Gwyn di gerakan salamba kapotasana, duduk dengan sebelah kaki bersila dan kaki lain selonjor ke belakang. Lalu, diseling pijatan dekat mata kaki dan lutut.

Sedikitnya Gwyn mengajarkan empat gerakan masase ala Thailand yang dipercaya mampu mencegah berbagai gangguan pada tubuh, dari sakit kepala sebelah sampai pencernaan.

Keasyikan mengikuti sesi Zenthai Flow bersama Gwyn bukan hanya sebatas melakukan gerakan variatif yang bermakna dan bermanfaat, namun juga merasakan kebersamaan satu sama lain.

Berbeda dengan yogi lain yang tampil di muka di atas panggung kecil, Gwyn lebih memilih menggelar matrasnya di tengah-tengah, menjadi semacam kiblat bagi para peserta.

Berada di tengah dikelilingi para peserta, Gwyn seperti gula yang dikerumuni semut-semut. Meski begitu, Gwyn tetap berjalan menghampiri satu per satu peserta yang membutuhkan bimbingan.

Gerakan yoga yang diajarkan Gwyn juga bukan sebatas gerakan individual, melainkan juga berkelompok, baik tandem dua orang maun akrobat empat orang.

Lagi-lagi gerakan variasi di mana dua peserta melakukan pose gunung atau downward-facing dog (adho mukha svanasana), posisi berhadapan, kepala bertemu kepala.

Lalu, dengan dibantu satu peserta lain, satu peserta lagi naik di atas punggung dua peserta yang melakukan pose gunung. Di atas, ia melakukan pose prajurit atau virabhadrasana.

Gwyn menegaskan, gerakan yoga harus dilakukan dengan teknik pernapasan yang benar. Setiap gerakan pun dirasakan efeknya terhadap tubuh hingga terasa rileks.

Gerakan dilakukan sesuai ritme tubuh masing-masing orang, tanpa perlu memaksakan atau mengerahkan sekuat tenaga. Sangatlah penting merasakan dan menikmati tubuh sendiri kala beryoga.

Setelah melakukan gerakan tandem dua dan empat orang, berikutnya Gwyn meminta seluruh peserta duduk bersila membentuk lingkaran sembari melakukan gerakan tangan yang saling berkait.

“Sesi kali ini termasuk salah satu yang luar biasa,” kata Gwyn kepada CNN Indonesia setelah sesi Zenthai Flow selesai. Gwyn mengaku senang melihat energi dan raut bahagia para peserta.

“Selalu menyenangkan bisa kembali ke acara ini untuk memperkenalkan gerakan yoga yang dipadu cara penyembuhan Asia,” kata yogi yang juga seorang terapis.

Bagi salah satu peserta, Arin Ching, sesi Zenthai Flow dari Gwyn menambah pengetahuannya tentang gerakan yoga yang lebih bervariasi.

“Saya sangat menikmati,” kata perempuan Taiwan yang bermukim di Jakata kepada CNN Indonesia. Sebelumnya, Arin sudah mengikiti kursus pelatih yoga selama 15 bulan. Sebulan lagi selesai.

Ia mengikuti sesi Zenthai Flow untuk mengetahui lebih banyak tentang perpaduan yoga dan relaksasi. Setelah mengikutinya, ia menilai sesi kali ini “sangat menyenangkan.”

(vga/vga)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER