Tubuh Lebih Kuat dengan Mengatur Pernapasan

Endro Priherdityo | CNN Indonesia
Minggu, 22 Nov 2015 11:48 WIB
Salah satu guru yoga, Simon Borg-Olivier yang memeragakan teknik pernapasan dalam Namaste Festival, tidak kesakitan saat kerongkongannya ditekan.
Berlatih yoga dan teknik pernapasan dalam Namaste Festival. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Yoga dan pernapasan ibarat dua sisi mata uang, tak terpisahkan. Dalam yoga, aspek pernapasan penting karena memiliki banyak efek, mulai memenuhi kebutuhan oksigen sampai memperkuat tubuh.

"Kalau seseorang bernapas dengan baik, maka ia dapat memperkuat tubuh, melemaskan otot, mengganti aliran darah, dan masih banyak lagi," kata Simon Borg-Olivier, ahli fisioterapi sekaligus pengajar yoga saat berbincang dengan CNN Indonesia dalam Namaste Festival di Jakarta, Sabtu (21/11).

Guru yoga yang telah mengajar sejak 1982 tersebut mengatakan, dalam yoga peserta dituntut dapat mengendalikan semua yang ada di tubuhnya. Bukan hanya fisik, tetapi juga jiwa, pikiran, termasuk dalam pernapasan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Borg-Olivier menceritakan dalam laman resminya, Yoga Synergy, para guru suci yoga memperhatikan umur bukan dari lamanya hidup, melainkan dari jumlah napas yang diambil. Para yogi mampu mengendalikan pernapasan. Efeknya, tubuh mereka lebih sehat tanpa embel-embel olahraga.

Pengendalian pernapasan bisa dilakukan saat menjalani yoga pranayama. Caranya, melatih penggunaan otot dada dan perut--sebagai tempat yang bersentuhan langsung dengan paru-paru--serta otot punggung.

Borg-Olivier menunjukkan salah satu cara. Misalnya, menghirup napas dengan otot perut. Dengan begitu, ia bisa mengontrol energi, bahkan meningkatkan kekuatan tubuh.

Otot dada juga penting diperhatikan. Otot dada yang kaku justru mempersempit usaha paru-paru dalam menghirup oksigen. Begitu pula dengan otot punggung, harus dapat dikendalikan guna mengontrol pernapasan.

Saat memeragakan mengatur napas kepada puluhan muridnya di Namaste Festival, Borg-Olivier menghasilkan energi yang lebih kuat. Terbukti, ketika kerongkongannya ditekan dengan jari oleh satu satu murid peraga, ia justru tak tampak kesakitan.

"Saat melatih pernapasan, yang terpenting adalah badan relaks dan konsentrasi. Dengan begitu, badan akan bernapas dengan alami, hingga manfaat pernapasan dapat lebih maksimal," kata Borg-Olivier menyarankan. (rsa)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER