Jakarta, CNN Indonesia -- Seperti halnya dunia fesyen, dunia kuliner juga memiliki trennya sendiri. Beberapa lalu
green tea sempat fenomenal. Mulai dari makanan sampai minuman selalu cita rasa
green tea atau
matcha yang dicari.
Sebelumnya camilan dan makanan manis menguasai dunia kuliner. Macaron, kue dengan warna yang mencolok dan bentuk yang unik dari Perancis, juga sempat fenomenal. Bahkan jajanan pasar seperti kue cubit, kembali populer dengan inovasi baru.
Beberapa pakar kuliner memperkirakan, untuk tren makanan selanjutnya,
healthy food atau makanan sehat akan semakin populer. Apalagi di kalangan masyarakat urban.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pakar kuliner yang menjadi penasehat program Akademi Gastronomi Indonesia (AGI) Tendi Naim mengatakan, ke depannya orang akan lebih memerhatikan asupan makanan yang masuk ke dalam tubuhnya.
"Orang akan lebih memperhatikan masakannya. Ini kalorinya berapa, itu kalorinya berapa. Orang akan senang kesehatan juga, sekarang juga sudah mulai," ujar Tendi kepada
CNN Indonesia saat ditemui usai acara 'Dialog Nasional Gastronomi Indonesia' di Hotel Gran Mahakam, Jakarta, belum lama ini.
Pakar kuliner lainnya, Arie Parikesit juga mengatakan hal yang sama. Untuk Indonesia tren makanan sehat dibilang tidak terlalu merepotkan karena di Indonesia sendiri banyak makanan yang diproduksi secara alami.
"Kita punya banyak kelebihan, tempe misalnya, itu
superfood. Tempe menjadi primadona di mana-mana. Ini sekaligus menjadi salah satu masa depan ekspor kuliner kita," kata Arie.
Selain tren makanan sehat, Arie juga memperkirakan kalau makanan khas dari daerah-daerah Indonesia akan lebih dikenal secara luas. Dia memperkirakan jumlah rumah makan tradisional di Jakarta akan bertambah karena fenomena ini.
Menurut Arie, kesukaan masyarakat yang sedang gemar menjelajah kawasan Nusantara, akan berdampak pada cita rasa kuliner yang ia bawa dari daerah yang pernah dikunjungi.
"Banyak sekali permintaan selera asal, cita rasa desa. Salah satu trennya nanti rumah makan yang menyediakan makanan otentik akan banyak muncul. Walaupun secara penampilan makanan sudah disesuaikan, tapi cita rasanya tetap asli," ujar Arie.
Akibatnya, kata Arie, Jakarta tak hanya diserbu makanan-makanan dari luar negeri tapi juga dari daerah-daerah di Nusantara. "Jakarta akan
go regional, selain dipenuhi makanan luar negeri," ujarnya.
(utw)