Mengenang Kekelaman Perang Vietnam di War Remnants Museum

Mohammad Safir Makki | CNN Indonesia
Senin, 30 Nov 2015 15:42 WIB
Pengunjung bisa menyaksikan fasilitas penyiksaan bagi para tawanan maupun pengkhianat di masa perang Vietnam, mulai dari tempat pemenggalan hingga penyetruman.
Pengunjung melihat ruangan dan alat pemenggal kepala bagi tawanan dan pengkhianat di Museum Sisa Peperangan (War Remnants Museum), Ho Chi Minh City, Vietnam. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Ho Chi Minh City, CNN Indonesia -- Sengatan matahari pukul delapan pagi tak menyurutkan pengunjung asing dan lokal antre membeli tiket tanda masuk di museum sisa-sisa perang (War Remnants Museum) di kota Ho Chi Minh atau yang dulu dikenal bernama Saigon.

Tiket tanda masuk dijual seharga 15.000 Dong (sekitar Rp9.000). Dari gerbang terlihat pengunjung berbaris rapi lalu petugas memeriksa satu persatu serta menempelkan stiker kepada mereka sebagai tanda resmi masuk.

Museum ini masih menjadi favorit turis asing untuk mengenal dan melihat sejarah kelamnya Perang Vietnam. Bertempat di bekas gedung administrasi Amerika, War Remnants Museum berisi pameran yang dirancang untuk menunjukkan dampak dari Perang Vietnam bagi penduduknya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Museum ini dibuka beberapa bulan setelah perang berakhir. Dulunya bernama sebagai Museum AS dan Puppet War Crimes. Tujuan utama dari museum ini adalah untuk menunjukkan kengerian perang.

Di halaman depan museum ini berjejer pesawat perang, helikopter, kendaraan tank milik AS yang digunakan saat perang Vietnam. Tak lupa keterangan yang bisa dibaca pengunjung disetiap kendaraan perang tersebut.

Pengunjung juga diperbolehkan untuk mengambil gambar ataupun berfoto di depan kendaraan dari batas yang telah ditentukan. Untungnya, museum ini dikelilingi pohon-pohon rindang cukup melindungi pengunjung yang datang dari sengatan matahari.
Bekas pesawat tempur Amerika dipajang di halaman depan dan samping museum sisa peperangan (War Remnants Museum), Ho Chi Minh City, Vietnam. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Helikopter dan tank bekas perang milik Amerika dipamerkan di halaman depan Museum Sisa Peperangan (War Remnants Museum), Ho Chi Minh City, Vietnam. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Sebelum memasuki gedung utama museum ini, pengunjung bisa melihat diorama kekejaman dari perang Vietnam yang berada di sisi kiri gedung museum.

Terlihat di sana, fasilitas penyiksaan bagi para tawanan maupun pengkhianat di masa perang Vietnam, mulai dari tempat pemenggalan kepala, penjara bak kandang macan, tempat penyetruman serta sel penjara yang begitu gelap dan sempit.
Diorama penjara saat perang Vietnam di Museum Sisa Peperangan (War Remnants Museum) di Ho Chi Minh City, Vietnam. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Memasuki lantai dasar museum berisi koleksi poster dan foto-foto yang menunjukkan dukungan internasional untuk perlawanan Vietnam.

Di lantai pertama tersaji ratusan foto dari fotografer perang Jepang, Ishikawa Bunyo, yang meliput konflik dan Perang Vietnam.
Koleksi sisa peperangan yang dipamerkan di Museum Sisa Peperangan (War Remnants Museum) di Ho Chi Minh City, Vietnam. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Koleksi foto dan senjata yang digunakan saat perang Vietnam dipamerkan di lantai dua Museum Sisa Peperangan (War Remnants Museum), Ho Chi Minh City, Vietnam.(CNN Indonesia/Safir Makki)
Lebih dari 200 foto hitam putih Bunyo dengan macam ukuran dipamerkan dari tentara hingga warga sipil yang terkena dampak perang. Tidak hanya foto saja, beberapa sisa peralatan perang seperti senapan, selongsong peluru, serpihan pesawat ikut dipamerkan.

Yang tak kalah menarik di museum ini adalah foto-foto dari korban Agent Orange. Agent Orange merupakan sebutan yang diberikan untuk zat kimia herbisida dan defolian yang digunakan oleh Militer Amerika Serikat selama Perang Vietnam.

Dalam peperangan tersebut, Agent Orange digunakan dengan maksud untuk menghancurkan produksi bahan pangan dan pepohonan yang dijadikan sebagai tempat persembunyian musuh.
Turis asing mengamati foto-foto rekaman efek dari perang Vietnam di Museum Sisa Peperangan (War Remnants Museum), Ho Chi Minh City, Vietnam. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Pengunjung antusias melihat foto-foto korban Agent Orange di Museum Sisa Peperangan (War Remnants Museum), Ho Chi Minh City, Vietnam. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Selama perang Vietnam pada tahun 1957-1975 silam, militer AS menyemprotkan 80 juta liter cairan Agent Orange dengan menggunakan pesawat di wilayah selatan Vietnam. Cairan kimia ini berdampak buruk bagi manusia.

Tidak hanya manusia yang hidup saat itu tapi juga para keturunannya yang hidup pada masa kini di wilayah tersebut. Sebagian besar menderita kelainan genetik.

Foto-foto Agent Orange kembali mengingatkan pengunjung betapa buruk dan sengsaranya peperangan. Selain memakan banyak korban juga menimbulkan luka yang mendalam bagi korban.

Seusai melihat sisa-sisa perang di War Remnants Museum pengunjung disajikan dengan bermacam cinderamata, kartu pos dan buku yang menceritakan lengkap sejarah perang Vietnam di toko yang tersedia di samping museum dan dekat pintu masuk museum.

(ard)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER