Jakarta, CNN Indonesia -- Beredar rumor di masyarakat kalau air sisa rebusan mi instan tidak boleh dipakai menjadi kuah untuk mi rebus. Alasannya, zat-zat seperti tepung terigu atau bahkan lapisan lilin yang terdapat di dalam mi instan akan larut pada air rebusan tersebut.
Ketika dikonfirmasi kebenaran rumor tersebut, para ahli dan dokter gizi sepakat tidak membenarkannya. Dokter spesialis gizi Cindiawaty Pudjiadi mengatakan, air rebusan mi aman saja untuk dikonsumsi.
"Kalau misalnya air yang dikonsumsi tidak baik, dari BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) akan memesan dilarang mengonsumsinya," kata dokter Cindi dalam program Lunch@Newsroom yang ditayangkan di laman CNNIndonesia.com, Selasa (1/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau BPOM tidak memberikan catatan khusus, berarti tidak kenapa-kenapa," ujarnya.
Dokter Cindi mengatakan, masyarakat Indonesia terlalu cepat mempercayai rumor yang beredar, apalagi tentang kesehatan, dan menelannya mentah-mentah tanpa mencari bukti penelitian terlebih dahulu.
Di sisi lain, ahli gizi dari Institut Pertanian Bogor Profesor Hardinsyah mengatakan air rebusan mi tak perlu diganti dengan air panas yang baru.
"Beberapa vitamin mudah larut. Ada vitaminnya di sana. Tidak apa-apa dimakan juga," kata Hardin saat ditemui
CNNIndonesia.com beberapa waktu lalu.
Kepercayaannya akan kandungan mi instan yang tertera pada label, apalagi sudah diakui BPOM, membuat Hardin yakin vitamin yang ada di dalam mi ada yang ikut terlarut dalam air rebusan.
Untuk persoalan air rebusan banyak mengandung tepung, Hardin mengatakan saat ini tepung pun sudah mengandung banyak vitamin. Salah satunya adalah asam folat yang berguna buat tubuh.
Kalau untuk mi goreng, yang memang notabene air rebusannya harus dibuang, Hardin mengatakan hal itu tidak masalah. Sebab, di dalam bumbu juga biasanya memiliki kandungan vitamin.
"Kalau kadar vitaminnya apa saja bisa dilihat di kemasannya," ujar dia.
(utw)