Jakarta, CNN Indonesia -- Pergelaran
Fashion Tendance 2016 yang digelar Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) di InterContinental Bandung Dago Pakar, Jawa Barat, Kamis (10/12), sempat berlangsung haru.
Sebelum
fashion show dimulai, Ketua APPMI Jawa Barat Harry Ibrahim, menyampaikan penghormatan pada salah satu anggota sekaligus penasihat APPMI Jawa Barat, almarhum Eddy P Chandra.
Desainer yang juga dikenal dengan nama Chen She Ping itu meninggal pada 5 Mei 2015 lalu karena sakit.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di Bandung, nama Eddy P Chandra sudah luas dikenal masyarakat sebagai perancang busana pesta dan gaun pengantin. Butiknya yang berlokasi di Jalan Windu No.17, tak pernah sepi pelanggan.
Selama 41 tahun malang-melintang di dunia fesyen, Eddy juga dikenal 'ngemong' pada para juniornya, desainer muda di Kota Kembang.
Maka, wajar bila berpulangnya Eddy menjadi kabar duka bagi dunia mode.
Hal itu juga yang membuat para desainer dan segenap tamu yang hadir di Ballroom InterContinental Bandung, sejenak menundukkan kepala serta memberikan
standing ovation, bagi perancang yang pernah meraih Lifetime Achievement Award dari APPMI itu.
Kendati sudah tiada, bukan berarti nama Eddy P Chandra lantas tenggelam. Bisnis modenya kini dilanjutkan anak-anaknya, Andy Chandra dan Alvin Chandra.
"Warisan papa akan selalu kami jaga," kata Alvin di panggung Fashion Tendance 2016.
Selain itu, Alvin dan Andy juga berbagi tiga wejangan penting dari sang maestro mode yang membuat bisnisnya terus jaya, selama lebih dari 4 dekade.
"Wejangan dari papa, yang pertama karya yang baik adalah hasil kolaborasi. Desainer tidak bekerja sendiri, ada tangan-tangan lain yang membantu terciptanya sebuah karya dan itu harus diapresiasi," kata Andy.
Kedua, Andy melanjutkan, sang papa selalu mengatakan bahwa karya yang baik haruslah didukung hati yang besar. "Tidak boleh karya dibuat dengan setengah hati," tutur dia.
Terakhir, Eddy selalu berpesan untuk tidak berhenti membaca buku fesyen, yang jadi sumber inovasi. "Kalau desainer berhenti berevolusi dan berinovasi, karyanya akan rusak."
(les/les)