Jakarta, CNN Indonesia -- Model-model bertubuh langsing membuat perempuan, yang tak selangsing model, merasa dirinya buruk. Apakah ini artinya model bertubuh subur (plus-sized) dengan ukuran yang lebih mirip perempuan pada umumnya, berakibat sebaliknya? Ternyata tidak.
Menurut studi terbaru dari Simon Fraser University, Kanada, iklan yang menampilkan para model bertubuh subur tak bagus juga untuk kepercayaan diri perempuan.
Sementara itu, kampanye iklan seperti 'Love Your Body' dari Dove serta #PlusIsEqual dari Lane Bryant mendapat banjir pujian, karena merayakan tubuh yang biasanya mendapat stigma 'buruk' di masyarakat. Menurut peneliti, iklan yang memberi penghakiman atas tipe tubuh apa pun, dapat merusak kepercayaan diri. Baik itu tubuh langsing atau gemuk.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Menurut kami, orang-orang pemasaran sebaiknya mempertimbangkan untuk menampilkan ukuran tubuh berbeda-beda, dan tidak memberi penekanan atau penghakiman pada jenis tubuh apa pun,” ujar Lily Lin, PhD, salah satu penulis utama penelitian tersebut, kepada
People.
“Sebagaimana kami lihat dari penelitian lalu dan di pekerjaan kami saat ini, menjadikan tipe tubuh sebagai pertimbangan utama bisa berakibat negatif."
Yang dimaksudkan penelitian Lin dan McFerran adalah menjadikan ukuran tubuh perempuan sebagai hal penting, entah itu besar atau kecil atau 'rata-rata', berpotensi merusak kepercayaan diri perempuan sendiri, karena menempatkan tubuh dalam sorotan. Meskipun begitu, Lin tidak menampik citra tubuh juga penting dalam pemasaran.
“Kami akui kampanye demikian dapat membantu mempromosikan kesehatan atau meningkatkan kepercayaan diri yang merupakan hal penting dan kritis,” kata Lin.
“Namun demikin, berdasarkan penelitian ini, kami percaya bahwa pernyataan yang menempatkan penghakiman atas tipe tubuh apa pun memiliki implikasi negatif bagi konsumen.”
(les)