Jakarta, CNN Indonesia -- Ada insiden menarik pada gelaran Jakarta Fashion Week 2016 yang berakhir Jumat (30/10) lalu. Model Karenina terjatuh sesaat memasuki
runway pada sesi akhir pertunjukan fesyen.
Menariknya, Karenina yang jatuh dalam posisi terduduk itu lantas berpose dan menarik dirinya ke belakang panggung dengan cara
ngesot. Tak berapa lama ia kembali ke
catwalk dan ikut serta dalam sesi akhir pertunjukkan.
Kisah jatuh bangun model di panggung fesyen dalam arti kata yang sebenarnya bukan lagi suatu hal yang tabu. Jatuh sampai terduduk, keseleo sampai sulit terbangun lagi, dan hanya tersandung atau keserimpet pun sudah menjadi pemandangan biasa dan wajar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tidak hanya Karenina, Dominique Diyose juga pernah mengalami insiden tidak mengenakkan itu. Sampai-sampai ia tak ingat betul berapa kali ia pernah kecelakaan di
catwalk.
"Kalau jatuh
gedebuk sih belum pernah, tapi kalau terpeleset, keserimpet banget sampai tidak bisa jalan, itu pernah. Sama keseleo karena sepatunya ketinggian pernah banget," kata Domi ketika berbincang dengan CNN Indonesia beberapa waktu lalu.
Begitu juga dengan Laura Muljadi. Model yang lahir di Jakarta 30 tahun itu juga tak luput dari kecelakaan di
runway.
"Terpeleset, kaki kram di panggung, itu sudah biasa, sudah makanan sehari-hari," ujar Laura.
Pengalaman sama juga dikisahkan Paula Verhoeven, yang mengaku pernah beberapa kali jatuh di
catwalk.
"Jatuh, keserimpet itu pasti ada. Cuma solusi setelah itu bagaimana. Mungkin lebih tenang saja. Kalau harus jatuh ya jatuh, tapi senyum saja. Orang juga lebih apresiasi lebih tenang," kata Paula.
Bagi para model, jatuh di
catwalk merupakan bumbu dari perjalanan karier mereka. Bahkan beredar anggapan kalau belum pernah jatuh dan terpeleset, atau belum pernah malu di atas panggung, seorang model belum bisa dikatakan sebagai model profesional.
Sependapat dengan Paula, Domi juga menilai mensiasati kecelakaan di atas
catwalk adalah hal yang lebih penting. Kuncinya, kata dia, hanya perlu ketenangan dan berpikir cepat.
Domi berpendapat, setiap model harus mempunyai rencana cadangan dan memikirkan berbagai kemungkinan yang terjadi ketika dipakaikan baju dan sepatu. Ketika merasakan ketidaknyamanan, dan merasa ada kemungkinan bakal mengalami insiden, tindakan yang harus dilakukan jika hal itu terjadi sudah harus disiapkan.
Domi sendiri pernah merasa tidak nyaman dengan sepatu yang ia kenakan saat pertunjukan fesyen. Sepatunya kebesaran. Padahal ketika dicoba, Domi merasa baik-baik saja.
"Waktu itu pas jalan copot-copot, terus aku benerin. Copot lagi, benerin lagi. Pas ketiga kalinya kalau aku berhenti terus, alurnya model lain makin lamban dan mereka makin dekat. Kasihan kan terhambat," kata Domi bercerita. "Aku mikir, bikin
perform sedikit. Aku copot saja dan aku tenteng sepatunya."
Lantas, bagaimana para penonton melihat aksi Domi yang di luar skenario itu? "Audiensnya tepuk tangan.
Surprise banget mereka," ujar Domi sambil tertawa, menambahkan agar jangan kikuk dan tetap tenang saat tidak nyaman di atas catwalk.
(stu)