Ternyata Ada Diskriminasi Gender dalam Harga Barang

Windratie | CNN Indonesia
Rabu, 23 Des 2015 08:56 WIB
Pejabat kota New York menemukan bahwa produk perempuan harganya rata-rata tujuh persen lebih tinggi dari item yang sama untuk laki-laki.
Ilustrasi perempuan belanja baju. (Getty images/ Jupiterimages/Thinkstock)
Jakarta, CNN Indonesia -- Jadi perempuan ternyata ongkosnya tidak murah. Di New York, harga produk perempuan ternyata lebih mahal dari produk laki-laki untuk jenis produk yang sama. Dilaporkan oleh NY Daily News, pejabat kota New York menemukan bahwa barang-barang perempuan, dari skuter, celana jeans, atau pisau cukur, harganya jauh lebih tinggi.

Badan urusan konsumen Kota New York memeriksa sekitar 800 produk yang memiliki versi laki-laki dan perempuan jelas.

Produk-produk itu dijual di puluhan toko di kota dan toko online. Mereka menemukan, produk perempuan harganya rata-rata tujuh persen lebih tinggi dari item yang sama untuk laki-laki, berdasarkan laporan yang dikeluarkan pekan lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari semua barang yang diuji,  barang versi perempuan harganya naik sebanyak 42 persen. Sementara, barang yang sama untuk versi laki-laki harganya naik hanya 18 persen.

“Diskriminasi gender tidak bisa diterima. Dan ketika kita tahu bahwa perempuan lebih sedikit belanja dari laki-laki setiap tahun, studi ini menemukan adanya diskriminasi yang menyudutkan konsumen perempuan,” kata Mayor de Blasio.

Dia mengatakan dewan kota akan menekan para pengecer untuk mengubah disparitas harga dalam gender.

Perbedaan harga terbesar ada pada barang-barang perawatan pribadi. Barang-barang perawatan perempuan harganya rata-rata 13 persen lebih tinggi dari produk yang sama untuk produk perawatan laki-laki.

Analisa terhadap empat industri lain juga melihat adanya kesenjangan harga sebesar empat persen untuk pakaian anak-anak, tujuh persen untuk mainan dan perlengkapan anak-anak, delapan persen untuk pakaian orang dewasa, dan delapan persen untuk produk perawatan rumah tangga.

Para pejabat kota mengatakan temuan tersebut menyimpulkan bahwa perempuan mengeluarkan ribuan dolar lebih banyak dari laki-laki untuk sepaket barang yang sama.

Meski tidak ada hukum mengatur hal ini, tapi pejabat kota sedang mengirimkan surat kepada para pengecer, meminta agar mereka mengubah kebijakan harga diskriminatif gender tersebut.



(win)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER