Jakarta, CNN Indonesia -- Berawal dari sebuah resolusi, Luke Cameron kini diberi gelar sebagai orang paling baik di dunia. Pria berusia 27 tahun itu kini menjadi bintang di dunia maya. Selama 365 hari, pria asal Cheltenham, Gloucestershire, Inggris, itu selalu berbuat baik. Satu kebaikan untuk satu hari.
Resolusi itu berhasil dia jalankan dengan konsisten di 2014.
Kemudian pada Januari 2015 lalu, dia mengalahkan ratusan kandidat dari seluruh dunia untuk mendapatkan ‘pekerjaan paling baik’ se-Inggris Raya. Tugasnya mudah, berkeliling Inggris untuk menolong 45 badan amal, selama 52 minggu, alias satu tahun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam 12 bulan terakhir, Cameron telah menyusuri 30 ribu mil dan menghabiskan puluhan ribu jam untuk melakukan pekerjaan sukarela, menolong sesama melalui kampanye dan aktivitas galang dana.
Dia memberi bantuan, diantaranya, bagi British Heart Foundation, YMCA juga Donkey Sanctuary. Sebagai penutup, di minggu keempat Desember, dia menghabiskan minggu terakhirnya di 2015 untuk membantu para penderita kanker dan keluarganya di Maggie’s, komunitas pendukung penderita kanker di Oxford.
Tahun depan, Cameron berencana merilis ‘Nicest Job in Britan’ sebagai inisiatif nirlaba, agar bisa lebih banyak membantu orang lain.
“Tahun ini menjadi tahun paling luar biasa, saya merasakan berbagai macam emosi. Saya menangis, tertawa dan berteriak,” kata Cameron. “Fakta bahwa saya terus bisa melakukan apa yang saya sukai, menolong orang lain dan mengajak orang lain melakukan hal yang sama, sangat luar biasa.”
Cameron, pada dasarnya memang suka menolong. Dia dan adik perempuannya, dididik orangtua mereka untuk peka terhadap orang lain. Cameron sendiri, pernah berada diantara hidup dan mati, saat berusia 10 tahun, ketika dia harus dioperasi jantung. Hingga saat ini, Cameron masih memiliki sebatang logam di jantungnya.
“Saya tertinggal banyak di sekolah dan tidak punya banyak teman. Tapi saya berusaha lebih keras dari yang lain dan bisa meraih nilai terbaik,” kata Cameron, dilansir
Daily Mail.Dia kemudian melanjutkan studi di Royal Holloway, University of London, dimana dia belajar bahasa China, Jepang, serta bisnis internasional selama tiga tahun.
Cameron juga telah menolong banyak orang selama rentang waktu itu. Dari membantu membesarkan anak temannya, Daniella, sebagai ayah ‘paruh waktu’ hingga menjadi teman bagi wanita yang sangat spesial baginya, yakni Maura, ibu 11 anak, berusia 70 tahun.
Di 2013, saat Maura meninggal, Cameron merasa sangat terpukul. “Saya sangat kehilangan Maura. Dia sosok yang sangat istimewa dan menjadi inspirasi bagi saya,” kata Cameron.
Ingin melanjutkan cita-cita Maura, Cameron membuat resolusi untuk berbuat satu kebaikan, setiap hari, selama satu tahun. Berawal dari situ, Cameron kini menjadikan perbuatan baik sebagai profesi.
“Berbuat baik itu mudah, Anda bisa melakukan hal sederhana, seperti membelikan makan untuk teman, membersihkan halaman rumah tetangga, atau membantu orangtua menyeberang jalan,” ujarnya.
Aksi perbuatan baik itu, diabadikan Cameron dalam sebuah blog yang kini populer, Good Deed. Lewat blog itu juga Cameron sukses memengaruhi dan menginspirasi banyak orang.
(les)