Jakarta, CNN Indonesia -- Kedatangan wisatawan internasional di Thailand diperkirakan mencapai rekor tertinggi pada 2016, kata menteri pariwisata Thailand kemarin. Melansir
Reuters, Menteri Pariwisata Thailand mengatakan, hampir 30 juta orang asing datang ke kuil-kuil, pantai, dan bar di Thailand pada 2015 lalu.
Pariwisata Thailand maju pesat setelah serangan mematikan di wilayah yang suci pusat kota Bangkok, dan setelah pembunuhan terhadap dua backpacker Inggris menodai reputasi industri pariwisata Thailand.
Pariwisata menyumbang sekitar sepuluh persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) Thailand. Pengunjung ke Thailand akan tumbuh menjadi 32 juta jiwa pada 2016, kata Menteri Pariwisata Kobkarn Wattanavrangkul. Dia menekankan bahwa angka tersebut bukan target melainkan perkiraan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Itu artinya, tujuh persen lebih tinggi dari jumlah turis sebanyak 29,88 juta yang berkunjung pada 2015. Pemerintah menargetkan pendapatan dari turis sebesar 2,3 triliun baht, (US$61,02 miliar) pada 2016. Jumlah tersebut naik dari total penerimaan 2,21 triliun baht pada 2015.
Sekitar 60 sampai 70 persen wisatawan adalah pengunjung berulang, ujarnya. Turis yang paling banyak datang ke Thailand berasal dari China. Jumlahnya sekitar delapan juta pada 2015. Wisatawan Malaysia berada di tempat kedua dengan jumlah lebih dari 3 juta, dan Jepang di posisi ketiga dengan jumlah 1,4 juta wisatawan.
Bank sentral Thailand meramalkan, ekonomi Thailand akan tumbuh 3,5 persen pada tahun ini karena pariwisata.
Meskipun demikian, bukan berarti wisata Thailand sepi dari pemberitaan negatif. Pada Desember 2014, dua buruh migran Myanmar dijatuhi hukuman mati karena membunuh dua orang turis Inggris. Mayat dua turis tersebut ditemukan di pantai bagian selatan pulau wisata Koh Tao.
(win/win)