London, CNN Indonesia -- Satu penelitian menemukan bahwa hingga setengah dari murid sekolah menengah menghindari olahraga karena malu atau rasa sakit di payudara yang dirasakan.
Penelitian dari Universitas Portsmouth ini mengatakan kebanyakan murid perempuan di sekolah menengah pertama memerlukan nasihat lebih bagus terkait jenis bra yang bagus untuk mereka.
Penelitian dengan responden lebih dari dua ribu murid perempuan yang baru puber ini menemukan bahwa tidak banyak dari mereka yang mengetahui jenis bra yang harus dikenakan atau bagaimana menghindari rasa sakit di bagian payudara ketika berolahraga.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hasil penelitian terhadap murid perempuan berusia antara 11 dan 17 tahun, menemukan bahwa tigaperempat responden memiliki setidaknya satu kekhawatiran terkait payudara mereka. Kekhawatiran itu antara lain rasa malu ketika berganti baju di kelas olahraga dan rasa sakit ketika berlatih.
Kekhawatiran ini memuncak di usia 14 tahun, dimana 87 persen mengatakan ingin mengetahui lebih banyak terkait kesehatan payudara.
Penelitian ini bisa menjadi jawaban atas fakta bahwa 90 persen anak berusia 14 tahun di Inggris tidak melakukan cukup latihan untuk memenuhi tingkat kegiatan yang direkomendasikan.
Para peneliti dari Universitas Portsmouth, Universitas St Mary’s dan Universitas Chicester bekerja sama dalam melakukan penelitian untuk melihat dampak payudara terhadap keikutsertaan anak sekolah dalam olahraga atau berlatih.
“Masa puber adalah usia yang sangat sulit bagi gadis remaja sehingga ini kesempatan bagus bagi kami untuk mencari tahu kekhawatiran mereka,” kata Dr. Nicola Brown, salah satu peneliti yang berasal dari Universitas St Mary’s, seperti dikutip harian
Independent.“Kami sangat terkejut ketika mengetahui bahwa begitu banyak gadis remaja yang malu atau khawatir dengan payudara mereka. Dan juga dengan tingkat pengaruhnya terhadap kegiatan yang mereka lakukan.
Yang ingin kami lakukan ke depan adalah memberi pendidikan atas masalah ini ke sekolah. Kami sadar bahwa murid perempuan cenderung meninggalkan kelas olahraga. Jadi jika kami bisa berbuat sesuatu untuk menambah pengetahuan tentang kesehatan payudara dan ukuran bra yang cocok atau perlunya mengenakan bra untuk olahraga, kami berharap masalah ini bisa dikurangi.”
Hanya 10 persen dari responden penelitian ini yang mengatakan selalu mengenakan bra olahraga ketika beraltih, meski penelitian memperlihatkan bahwa rasa sakit bisa dikurangi jika mengenakan bra untuk olahraga tanpa melihat ukuran payudaranya.
Murid perempuan yang memiliki payudara besar - ukuran D ke atas, adalah mereka yang sangat mungkin tidak memilih olahraga atau berhenti berlatih sama sekali. Sekitar 15 persen responden mengaku mereka tidak bisa berolahraga karena ukuran payudara mereka terlalu besar.
Laporan ini menyebutkan bahwa, ketika berolahraga payudara bergerak hingga 21 sentimeter dalam pola angka delapan. Gerakan ini menyebabkan rasa sakit pada sekitar tigaperempat perempuan, sehingga lebih banyak gadis remaja yang meninggalkan kegiatan olahraga.
Bra untuk olahraga bisa mengurangi gerakan payudara ini. Jika gerakan payudara tidak dikurangi, ada risiko terjadi kerusakan pada ligamen Cooper’s yang tidak bisa diperbaiki sehingga payudara bisa turun.
Profesor Joanna Scurr yang memimpin Kelompok Penelitian Kesehatan Payudara, mengatakan: “Studi-studi terhadap perempuan dewasa sebelumnya berulang kali menunjukkan bahwa kekhawatiran yang sama membuat kaum perempuan tidak lagi melakukan kegiatan olahraga.
“Yang lebih buruk lagi, sebagai ilmuwan kami tahu penyangga payudara yang tepat akan mengurangi atau bahkan menghilangkan masalah terkait gerakan payudara saat berolahraga. Yang diperlukan hanyalah pendidikan yang lebih baik ketika anak perempuan memasuki masa puber.”
(yns)