LAPORAN DARI SPANYOL

'Persaingan' Anggur Merah dan Jahe Merebut Lidah Spanyol

Burhan Abe | CNN Indonesia
Minggu, 24 Jan 2016 18:08 WIB
Jahe serai lemon yang disajikan dalam acara makan siang bersama Gredos San Diego Gastronomy School di Spanyol, mencuri perhatian.
Kreasi minuman jahe dari Indonesia bersanding dengan anggur merah. (Dok. Burhan Abe)
Madrid, CNN Indonesia -- Masyarakat Eropa punya anggur merah untuk menghangatkan badan atau sekadar menjadi teman menyantap hidangan mewah. Minuman itulah yang dipamerkan di acara makan siang bersama Gredos San Diego Gastronomy School di Madrid, Spanyol, Jumat (22/1) lalu.

Indonesia menyuguhkan "pesaing" berat anggur merah dalam kesempatan itu. Jahe serai lemon--campuran jahe, serai, dan buah lemon--menjadi pendamping makan siang yang tak kalah dari anggur merah. Tak ayal, minuman itu menuai pujian dari pencicipnya.

Tak sekadar memberikan rasa pedas unik jahe sekaligus membawa hangat di badan saat disesap, minuman itu juga menawarkan kesegaran lemon dan serai. Cita rasa unik itu tak bisa ditawarkan anggur merah, yang lazimnya menguarkan rasa getir di mulut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Anggur merah dan jahe serai lemon bukan satu-satunya menu dari Spanyol dan Indonesia yang bisa disantap dalam acara makan siang Gredos San Diego Gastronomy School dengan perwakilan Indonesia itu.

"Ini fusion food, perpaduan antara makanan barat dan makanan timur," ujar Vita Datau Mesakh, salah satu penggagas acara yang juga Presiden Akademi Gastronomi Indonesia.

Acara itu merupakan ajang memperkenalkan budaya dan kuliner antara Spanyol dan Indonesia. Dari Gredos San Diego School, hadir Presiden Carlos de la Higuera dan Direktur Javier de Miguel Redondo.

Sementara Indonesia, diwakili Duta Besar Ri di Madrid Yuli Mumpuni Widarso, Direktur Promosi Pariwisata Luar Negeri Ditjen Pemasaran Pariwisata Kementerian Pariwisata Nia Niscaya, serta jajarannya. Mereka membawa masakan padang untuk "dipentaskan."

Jamuan makan siang sendiri disiapkan dua tim yang berbeda. Para siswa Gredos San Diego Gastronomy School menyiapkan makanan pembuka dan penutup, sementara tim chef Indonesia yang terdiri atas Marko Lim, Timotius Agus Rachmat, dan Wanda Mahardi, bertugas menyajikan menu santap utama.

Sup ikan kuning, ayam panggang gulai, dan nasi rendang menjadi andalan dari Indonesia. Semua menu yang di Indonesia bisa ditemukan di warung makan itu dibuat "naik kelas," disajikan secara mewah di atas piring putih dengan garnish cantik.

Ditemani sayuran secukupnya, nasi putih, dan telur rebus dengan bumbu merah, seperti biasa rendang jadi yang paling disukai. Sebelumnya, ia sudah menjadi primadona di beberapa acara kuliner internasional.

Rendang disukai lidah Spanyol. (Dok. Burhan Abe)
Apalagi rendang pernah dinobatkan sebagai makanan terenak dunia ke-11 dari 50 menu yang masuk dalam daftar situs web CNN.

"Kami bangsa yang sangat menghormati budaya kuliner dan sangat terbuka untuk mengenal kuliner dari negara lain," kata Presiden Gredos San Diego Gastronomy School, Carlos.

Dimulai dari mengenal menu-menu khas Padang, Gredos San Diego Gastronomy School sepertinya akan menjadi gerbang bagi kuliner Indonesia ke dunia internasional, terutama di Spanyol. Sebab, sekolah yang tergolong besar di Spanyol itu telah menandatangani kerja sama dengan AGI.

Sepertinya kata Yuli yang KBRI belakangan ini makin rajin mengenalkan warisan budaya kuliner Indonesia di Spanyol, "Makanan bisa menjadi pintu masuk bangsa lain mengenal lebih jauh tentang Indonesia."

Jamuan makan siang bersama Gredos San Diego Gastronomy School termasuk rangkaian Madrid Fusion yang berlangsung di Palacio de Congresso Madrid, 25-27 Januari 2016. Indonesia memang tidak terlibat, namun tetap ditampilkan karena dianggap penting.

Panitia Madrid Fusion telah menyampaikan proposal kepada Menteri Pariwisata Indonesia untuk menyelenggarakan acara serupa di Pulau Dewata pada 2018 mendatang.

Ikan kuah kuning juga menjadi sajian makan siang di Spanyol. (Dok. Burhan Abe)
(rsa/rsa)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER