Lima Bar Legendaris Jakarta yang Tergerus Masa

Rizky Sekar Afrisia | CNN Indonesia
Senin, 25 Jan 2016 08:56 WIB
Jakarta seperti kota yang tak pernah mati. Saat malam telah menjelang, masih ada tempat hiburan yang memanjakan. Namun kini sebagian "tutup usia."
Ilustrasi bar. (REUTERS/Darren Whiteside)

Kalau sekarang kawasan Blok M identik dengan tempat berburu kuliner, dahulu itu merupakan lokasi tujuan remaja bergaul. Di sepanjang Melawai, mobil-mobil mewah dari masa 1980-an diparkir. Para pengemudi dan penumpangnya turun berkeliaran jajan di sepanjang jalan.

Selain makanan pinggiran, diskotek dan bar juga menjadi tempat nongkrong mereka yang ingin mejeng. Di sana mereka beradu gaya hidup yang populer masa itu: breakdance dan sepatu roda.

Diapit bar dan diskotek lain, tersebutlah salah satu tempat nongkrong yang mewadahi itu. Lipstick, namanya. Para pengunjungnya dibebaskan berdansa mengikuti musik sembari bersepatu roda, salah satu hiburan yang unik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan logo orang meliuk seperti asyik menari, Lipstick banyak dikunjungi remaja, selain tempat berbeda yang disebut Happy Day. Lokasi itu sangat hits untuk menikmati musik, terutama bagi pencinta sepatu roda yang dianggap gaul dengan adanya film Olga Sepatu Roda saat itu.

Bukan hanya malam hari, Lipstick juga beroperasi saat siang. Namun tentunya, para pengunjung lebih suka menikmati musik di tengah sorotan lampu malam. Sayang, sekitar tahun 1990, Lipstick tak lagi beroperasi.


HALAMAN:
1 2 3 4 5 6
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER