Jakarta, CNN Indonesia -- Di sebuah rumah toko di kawasan Meruya, Budiyono Tantrayoga atau yang dikenal dengan nama Suhu Tan selalu kedatangan tamu setiap harinya. Setidaknya ada 8-12 orang mengunjungi Suhu Tan untuk berkonsultasi.
Tamu yang datang pun memiliki latar belakang yang beragam. Ada tua, muda, laki-laki, perempuan, dengan berbagai macam keluhan. Kebanyakan dari mereka minta dibacakan peruntungan atau meminta rekomendasi jalan keluar dari masalah yang mereka hadapi.
Ada yang minta dilihat jodohnya, ada yang berkonsultasi tentang perselingkuhan sumai atau istri, ada juga yang mengkonsultasikan masalah pekerjaan dan karier.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk membantu tamu-tamunya, Suhu Tan menggunakan ilmu elemen dan perhitungan shio yang sudah ia kuasai selama puluhan tahun. Keduanya ia gunakan untuk mendapatkan perhitungan yang lebih detil dengan hasil yang ia nilai lebih akurat dibandingkan hanya menggunakan perhitungan shio.
Berbekal sebuah laptop dengan aplikasi Ba Zi di dalamnya. Ba Zi adalah analisa perjalanan hidup dengan melihat karakter, nasib dan peruntungan berdasarkan perhitungan tanggal, bulan, tahun, dan jam kelahiran.
Ba Zi sudah ditemukan oleh bangsa China sekitar 4000 tahun yang lalu. Perubahan waktu dari tahun, bulan, hari, dan jam dipercaya dapat membawa dampak perubahan pada alam semesta, termasuk manusia.
Suhu Tan mengatakan, analisa Ba Zi dengan ilmu elemen dan perhitungan shio bersifat eksak. Metode yang digunakan adalah positif dan negatif dengan lima elemen, yaitu kayu, api, tanah, logam, dan air.
"Elemen kelahiran dan tahun yang berjalan menghasilkan asumsi yang bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah," kata Suhu Tan saat berbincang dengan
CNNIndonesia.com, belum lama ini.
Biasanya Suhu Tan meminta tamunya untuk memasukkan nama dan empat pilar yang digunakan untuk analisis Ba Zi yaitu tanggal lahir, bulan lahir, tahun lahir, dan jam lahir pada aplikasi Ba Zi yang telah dibuatnya sendiri sejak tahun 1996 lalu. Dalam hitungan detik, hasil analisa Ba Zi itu akan keluar di layar laptopnya.
Bagi orang awam, hasil analisa terlihat sangat rumit. Aksara-aksara China berjejer di dalam layar. Entah apa artinya, namun Suhu Tan, fasih membacanya.
Dari hasil analisa itu ternyata setiap orang memiliki elemen dominan dalam diri mereka masing-masing. Elemen itu akan membawa sifat tertentu yang nantinya akan dijadikan patokan Suhu Tan untuk membaca karakter, bakat, kesehatan, keuangan, karier, bisnis, sampai urusan asmara.
Kendati zaman sudah semakin modern dan orang semakin percaya terhadap hal-hal yang bisa diterima logika, ramalan Suhu Tan tak pernah sepi pengunjung. Kata dia, orang yang datang padanya biasanya adalah orang yang sudah mencari solusi di mana-mana, namun masalahnya tak kunjung selesai.
Ramalan Suhu Tan dipercaya karena para tamunya menganggap ilmu yang digunakan Suhu Tan masih sangat relevan dengan kehidupan. Masih sangat berinteraksi dengan perilaku dan kehidupan seseorang.
"Elemen api itu jantung, kayu itu liver, air itu ginjal, logam itu paru-paru, tanah itu usus kecil, lambung, dan limpa. Kalau elemennya timpang, kesehatannya akan bermasalah," kata dia.
Suhu Tan juga berpendapat, semakin modern teknologi, ilmu yang dikuasai Suhu Tan akan semakin terpakai.
“Makin modern makin terpakai, karena orang intelektual yang datang ke saya malah. Mereka mau cari solusinya tapi yang ilmiah dan masuk akal karena kalau bahas elemen ini semuanya masuk akal," ujarnya.
Pakai untuk Diri SendiriSelain menjadi konsultan bagi orang lain, Suhu Tan juga kerap menggunakan ilmu yang ia kuasai untuk dirinya sendiri. Ia mengaku perhitungannya buat diri sendiri, bisa membantu dia memperoleh hidup yang lebih baik.
Suhu Tan bercerita, untuk menjadi konsultan seperti sekarang dan menghasilkan uang jutaan rupiah setiap harinya, Suhu Tan harus meniti karier dari bawah.
Tamat dari bangku SMA, Suhu Tan memilih profesi sebagai loper koran. Lama-kelamaan profesinya mulai merangkak naik, mengurus administrasi di sebuah gudang.
Kemudian ia menjadi salesman, supervisor, sales manager, marketing manager, sampai akhirnya ia menempati posisi sebagai general manager.
"Jenjang karier saya dari bawah sampai atas. Karena semua saya sesuaikan dengan elemen saya. Kalau saya jalani ini, bakal begini, kalau berhubungan dengan bisnis ini, saya akan jeblok," katanya.
Suhu Tan belajar ilmu elemen, perhitungan shio, dan juga feng shui sejak tahun 1992. Ia belajar ilmu-ilmu tersebut secara otodidak.
Dalam waktu dua tahun saja ia sudah berhasil menguasai ilmu-ilmu tersebut. Sampai tahun 1994 ia memutuskan untuk berbagi ilmu dengan membuka sekolah dan mengajar ilmu elemen, perhitungan shio, dan juga ilmu feng shui.
Sekitar 600 murid pernah diajar Suhu Tan sampai 1996. Baru pada tahun 1997 ia akhirnya tidak meneruskan mengajar dan memutuskan untuk membuka konsultasi yang masih ia geluti sampai sekarang.
(les)