Bali dan Esensi Festival Yoga

Endro Priherdityo | CNN Indonesia
Kamis, 17 Mar 2016 17:04 WIB
BaliSpirit Festival diadakan kembali untuk kesembilan kalinya, bahkan kini termasuk salah satu festival yoga populer dunia.
Ilustrasi yoga. (Thinsktock/4774344sean)
Jakarta, CNN Indonesia -- Yoga semakin marak menjadi bagian dari gaya hidup modern. Setidaknya ini terlihat dari bertebarannya studio yoga di kota-kota besar dan berseliwerannya foto pamer aktivitas yoga di media sosial. Meski yoga banyak dilakukan oleh kaum urban, ternyata Bali masih menjadi tujuan utama dari para yogis, atau pencinta yoga.

"Keberadaan Bali sangat berpengaruh pada yoga dan festival yoga di Indonesia. Karena Bali adalah tempat yang masih sangat menjaga tradisi dan budayanya," kata Noviana Kusumawardhani, Media Manager BaliSpirit Festival 2016 saat berbincang dengan CNNIndonesia.com di sela-sela media conference BaliSpirit di Plataran Darmawangsa, Kamis (17/3).

"Akar yoga ini kan Hindu, sama seperti di Bali. Sehingga di Bali sendiri masyarakatnya sudah beryoga dalam kesehariannya. Inilah kenapa Bali masih populer menjadi destinasi yoga, karena budayanya," lanjut Novi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu ajang festival yoga yang ikut mengangkat Bali sebagai rumah adalah BaliSpirit Festival. Tahun ini, BaliSpirit Festival diadakan kembali untuk kesembilan kalinya. Berawal dari ide untuk mengangkat kembali Bali yang “mati” setelah peristiwa bom pada 2002, BaliSpirit kini bahkan termasuk salah satu festival yoga populer dunia.

BaliSpirit Festival tahun ini akan diadakan di Ubud pada 29 Maret hingga 3 April 2016 dengan menggabungkan berbagai acara, mulai dari seratus kelas yoga dan tari, bazaar, kegiatan sosial, hingga konser musik. Seratus kelas yoga yang tersedia di BaliSpirit diisi oleh guru dari berbagai belahan dunia.

Mengusung konsep holistik, BaliSpirit pun tetap menyelenggarakan berbagai acara bertemakan kesehatan yang menyatu dengan alam. Berbagai acara pun dibuat untuk ribuan yogis dan pengunjung, seperti bazaar dan kegiatan sosial.

Konser musik One Stage One World tetap diselenggarakan sebagai bagian tak terpisahkan dari BaliSpirit. Beragam musisi dari berbagai negara akan manggung di depan ribuan penonton, seperti Poland's Kayah and Transoriental Orchestra dari Malaysia, Lulacruza dari Amerika Selatan, Siddi Dhamal dari India, dan Balawan dari Indonesia.

Sebagai tambahan yang baru di tahun ini, BaliSpirit Festival mengajak band rock yang tengah naik daun, Barasuara untuk menghibur para yogis dari seluruh dunia.

Dampak Festival Yoga

BaliSpirit Festival tampak masih enggan pindah dari Ubud. Hal ini diakui oleh Novi lantaran suasana Ubud sudah menjadi sebuah ikon yang menyatu dengan acara tersebut. Selain itu, Novi juga mengakui banyak wisatawan yang datang ke BaliSpirit karena tertarik dengan keindahan budaya dan alam Ubud.

"Banyak yang datang ke BaliSpirit adalah pemula, yang andal yoga paling sekitar 40 persen. Makanya kami pun memberikan klasifikasi pada susunan jadwal kelas yang ada, seperti pemula, lanjutan, dan ahli," kata Novi.

"Banyak dari pengunjung datang hanya sekedar liburan, dan bagi kami itu tidak masalah. Makanya kami menyediakan berbagai acara juga untuk menunjang hal tersebut," lanjutnya.

Peminat BaliSpirit Festival dan yoga secara umum diakui Novi semakin bertambah. Hal ini terlihat dari larisnya tiket BaliSpirit. Menyasar turis asing dengan penerbangan ke Bali lebih dari enam jam seperi Eropa, rupanya harga tiket hampir $800 atau lebih dari Rp10 juta juga ludes diborong wisatawan Asia.

Berdasarkan data dari Novi, 60 persen pengunjung yang datang sekaligus tinggal sementara di Bali untuk berwisata. Menurutnya, ini sesuai dengan tujuan BaliSpirit yang ingin membuat wisatawan datang di low season, yaitu Maret dan April, selain karena murahnya akomodasi di musim tersebut.

Pertumbuhan yang semakin besar ternyata membawa dampak pula terhadap lingkungan sekitar Ubud. Novi membeberkan bahwa BaliSpirit Festival telah ikut memberikan sumbangsih pendapatan ke daerah setempat hingga US$1,5 juta atau lebih dari Rp19 Miliar hanya dalam lima tahun pelaksanaan.

"Paling tidak usaha ini dapat meningkatkan perekonomian Ubud hingga 30 persen," kata Novi. "Meski acaranya yoga, namun ini memberikan pemasukan tambahan kepada pemilik penginapan, tukang ojek, tempat makan, dan lain-lain di Ubud,"

Tahun ini, BaliSpirit Festival menargetkan kedatangan 1000 pengunjung untuk siang hari setiap harinya, dan 2000 hingga 2200 pengunjung kala malam. Secara total penyelenggaraan, setidaknya 15 ribu pengunjung akan memadati Ubud dalam lima hari penyelenggaraan.

"Tiket sudah sold out dari tujuh atau delapan hari yang lalu. Makanya kami tengah merencanakan membuat tiket harian pascapublikasi media saat ini," katanya. "Kalau wisatawan dari Indonesia saat ini sudah besar, sekitar 30 hingga 35 persen, dahulu hanya lima persenan. Untuk wisatawan lokal kami berlakukan tiket lebih murah US$200,"

Ilustrasi yoga. (Jeviniya/Pixabay)


Kembali ke Esensi

Meluasnya dampak dari keberadaan sebuah festival yoga, Novi menyadari bahwa berlangsungnya acara ini hanya berawal dari cita-cita sederhana, sesederhana esensi yoga itu sendiri. Yaitu pengenalan dan pemahaman terhadap diri sendiri.

"Menurut pengalaman saya, banyak yang datang beryoga tidak mengerti tentang dirinya sendiri. Banyak orang yang kebahagiaannya ditentukan oleh materi, bahkan orang lain," kata Novi.

"Yang diinginkan dari festival ini sebenarnya adalah bagaimana orang dapat datang yang tadinya belum mencoba yoga jadi mulai mencoba. Dia keluar dari zona nyamannya," lanjutnya.

"Kami menginginkan, bahwa pulang dari festival ini, orang menjadi bahagia atas dirinya sendiri dan dapat menularkan kebahagiaan tersebut ke lingkungan sekitarnya," paparnya.

Sama seperti yoga yang dalam pelaksanaannya menggabungkan kekuatan fisik, pikiran, dan jiwa, festival yoga juga menggabungkan berbagai aspek. BaliSpirit Festival menggabungkan yoga, tari, dan musik.

Hal ini karena menurut Novi, spiritualitas yang menjadi landasan yoga tidak dapat dipisahkan dari musik serta gerakan, hal yang ada dalam spiritualitas apapun di dunia. Ia hanya berharap bahwa integrasi yang terjadi pada yoga dapat membawa kedamaian dan ketenangan kepada manusia dan lingkungannya, sama seperti esensi yoga itu sendiri. (sil/sil)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER