Kedamaian di Tengah Jakarta dalam Namaste Festival

Endro Priherdityo | CNN Indonesia
Jumat, 20 Nov 2015 11:06 WIB
Tahun ini, Namaste Festival menargetkan sembilan ribu peserta selama penyelenggaraan tanggal 20 hingga 22 November 2015.
Ilustrasi yoga (Thinkstock/shironosov)
Jakarta, CNN Indonesia -- Bagi para pecinta yoga di Jakarta dan sekitarnya, akhir pekan ini tampaknya akan menjadi menyenangkan, berkumpul sembari menikmati kedamaian beryoga di Namaste Festival.

"Ini tahun ke-6 kami melaksanakan Namaste Festival. Dari tahun pertama saat 2010, peningkatan pecinta yoga sangat meningkat," kata Anita Boentarman, salah satu pendiri Namaste Festival saat ditemui di Hotel Sultan Senayan, Jakarta, Kamis (19/11).

Menurut Anita, pendaftar Namaste Festival pada 2010 lalu sekitar 500 peserta, namun pada tahun lalu, peserta melonjak hingga 8500 peserta selama tiga hari penyelenggaraan. Tahun ini, Namaste Festival menargetkan sembilan ribu peserta selama penyelenggaraan 20 hingga 22 November 2015.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebanyak 16 guru yoga akan memandu para peserta dalam 48 kelas yang sudah disiapkan. Guru-guru yang datang, 60 persen terdiri dari orang asing, dan 40 persen dari dalam negeri. Masing-masing guru mewakili gaya yoganya sendiri.

"Pemilihan guru karena kami juga ingin mengenalkan gaya yoga yang belum pernah dan sedang berkembang. Bila didatangkan guru sekaligus pendirinya langsung, maka pengunjung dapat langsung belajar," kata Anita.

Guru-guru yang datang dari luar negeri seperti Cameron Shayne dari Florida yang terkenal menggabungkan yoga, bela diri, dan seni kehidupan. Lalu ada Taylor Harkness dari Australia yang terkenal dengan kampanye 'Shine On' yang menekankan filosofi kehidupan.

Sedangkan guru dari Indonesia ada Anjasmara, Deera Dewi yang memiliki ciri yoga analitikal, kemudian ada Frank Andreas yang memberikan yoga terapi asanas dengan gaya yang menyenangkan.

Tak Hanya Yoga

Bukan hanya yoga yang ada di festival ini. Terapi ada berbagai klinik lintas penyembuhan secara alternatif, mulai dari membaca masa lalu hingga membaca cosmic message yang kerap dialami orang.

"Saat pembukaan esok pukul 8 pagi, akan ada kegiatan yang berbeda dibanding tahun lalu, yaitu yogathon atau yoga marathon," Kata Anita.

Yoga Marathon merupakan pagelaran kelas yoga yang dipimpin oleh seluruh guru di Namaste Festival namun dilakukan secara beruntun selama dua jam penyelenggaraan. Para guru ini mengajarkan kepada seluruh peserta yang datang dengan gayanya masing-masing, sehingga semua peserta dapat merasakan gaya yoga yang berbeda-beda.

Efek yoga yang dapat memberikan ketenangan menjadi poin kampanye untuk membawa kedamaian dunia. Kejadian teror anti kemanusiaan yang terjadi akhir-akhir ini menjadi latar belakang untuk menggalakkan yoga. Bila seseorang merasa damai, maka tindakannya tidak akan berlawanan dengan hati nurani atapun kemanusiaan, dan para pecinta yoga meyakini kedamaian itu dapat tercipta dengan bliss setelah yoga. (les)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER