Jakarta, CNN Indonesia -- Epidemi virus Zika terus meluas hingga Asia Tenggara. Vietnam menjadi negara terbaru yang melaporkan kasus positif Zika. Otoritas Vietnam melaporkan dua pasien yang positif terinfeksi virus Zika pada Selasa (5/4).
Kedua pasien tersebut adalah wanita berusia 64 tahun dari Nha Trang dan wanita hamil berusi 33 tahun dari Ho Chi Minh City. Keduanya mengeluhkan gejala-gejala yang mirip dengan infeksi Zika pada akhir Maret lalu. Keduanya kemudian menjalani serangkaian tes yang mengonfirmasi adanya infeksi Zika.
Melansir
Reuters, kedua pengidap infeksi Zika tersebut kini berasa dalam kondisi stabil dan otoritas menyebut tidak terjadi penyebaran infeksi pada keluarga dan tetangga.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Setelah investigasi, kami menduga penyebab infeksi ini adalah nyamuk
Aedes aegypti,” ujar Wakil Menteri Kesehatan Vietnam Nguyen Thanh Long di Ho Chi Minh City.
Saat ini pemerintah Vietnam telah mengkarantina kawasan tempat tinggal kedua pasien positif Zika dan mengambil sampel dari masyarakat sekitar untuk menghentikan penyebaran.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) juga langsung melakukan kerjasama dengan Vietnam agar wabah tersebut tidak menyebar lebih jauh.
Adapun penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, menyebut bahwa virus Zika berkaitan dengan kasus mikrosefalus pada bayi dan sindrom Guillain-Barre yang menyebabkan kelumpuhan.
Zika merupakan salah satu virus yang endemik di Asia, kendati pertama kali ditemukan di Afrika. Virus Zika Asia dan Afrika punya perbedaan RNA. Beberapa negara di Asia yang telah melaporkan kasus Zika sebelumnya adalah Bangladesh, Korea Selatan, Thailand dan China.
Adapun saat ini Zika tengah mewabah di Amerika Selatan dengan Brasil sebagai negara yang punya kasus terparah. Infeksi Zika disebut menyebabkan 860 kasus mikrosefalus di Brasil, dan 4200 anak-anak di Brasil juga diprediksi bisa jadi menderita mikrosefalus akibat Zika.
(reuters/les)