Diabetes Tipe 1 Pangkas Usia Hingga 12 Tahun

Lesthia Kertopati | CNN Indonesia
Kamis, 07 Apr 2016 10:42 WIB
Studi yang dilakukan Institut Diabetes di Melbourne menyebut bahwa harapan hidup pengidap diabetes tipe satu rata-rata hanya 68,6 tahun.
Harapan hidup penderita diabetes tipe 1 tidak mengalami peningkatan selama satu dekade terakhir. (Dok. Thinkstock)
Jakarta, CNN Indonesia -- Diabetes, dibandingkan dengan kanker, memang bukan vonis mati. Tapi, studi yang dilakukan Institut Diabetes di Melbourne menyebut bahwa diabetes, terutama tipe 1, bisa memangkas usia pengidapnya hingga 12 tahun.

Studi tersebut menemukan bahwa rata-rata harapan hidup pengidap diabetes tipe 1 adalah 68,6 tahun atau lebih rendah 12,2 tahun dari mereka yang tidak mengidap diabetes.

Tidak hanya itu, studi tersebut menyebutkan bahwa kini pengidap diabetes pun semakin muda. Setiap tahunnya, sekitar 78 ribu anak-anak didiagnosa mengidap diabetes di seluruh dunia. Angka tersebut meningkat drastis dari era 90an.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Melansir laman Daily Mail, peneliti memeriksa harapan hidup penderita diabetes tipe 1 di Australia selama 13 tahun. Dari penelitian tersebut diketahui bahwa harapan hidup penderita diabetes tipe 1 tidak banyak berubah selama lebih dari satu dekade, kendati obat-obatan dan terapi diabetes sudah lebih mudah diakses.

Diabetes tipe 1 merupakan jenis penyakit autoimun permanen yang umumnya terjadi pada anak-anak. Penyakit ini ditandai dengan tubuh yang tidak lagi memproduksi insulin.

Penyebab terjadinya diabetes tipe 1 masih belum jelas. Namun peneliti yakin, hal ini disebabkan oleh genetik. Kontras dengan diabetes tipe 2 yang sebagian besar dipengaruhi oleh gaya hidup.

“Penelitian menunjukkan bahwa diabetes cenderung berpengaruh terhadap kematian dini,” demikian kesimpulan studi yang diterbitkan di jurnal Diabetologia.

Lebih lanjut, studi itu menyebutkan bahwa diabetes tipe 1 menimbulkan penyakit kronis lainnya seperti penyakit jantung dan kardiovaskular, endrokrin serta metabolik, yang berkontribusi pada kematian lebih cepat.

“Penyakit-penyakit turunan dari diabetes ini harus lebih diwaspadai untuk mencegah kematian prematur,” tulis studi tersebut.

Terapi tersebut telah dilakukan di Australia, Norwegia serta Swedia dan penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan harapan hidup bagi penderita diabetes tipe 1, jika risiko komplikasi dari penyakit kardiovaskular ditekan.

“Manajemen risiko penyakit kardiovaskular merupakan bagian yang integral dari perawatan diabetes. Hal ini berarti terapi kontrol gula darah bukan jadi satu-satunya teknik perawatan diabetes tipe 1,” tutur Dr Lars Stene, dari Norwegian Institute of Public Health di Oslo, yang tidak terlibat dalam penelitian. (les)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER