Empat Jebakan Gula

Silvia Galikano | CNN Indonesia
Selasa, 19 Apr 2016 05:51 WIB
Gula bersembunyi di banyak produk, dari oatmeal hingga selai kacang. Jebakannya ada di mana-mana.
Tidak hanya dalam bentuk aslinya, gula juga bersembunyi di banyak produk, terutama makanan penutup. (Thinkstock/Brenda A. Carson)
Jakarta, CNN Indonesia -- Tak terbantahkan, gula adalah musuh utama diet harian dan jadi sumber masalah kesehatan. Gula, dalam jumlah banyak, adalah ancaman yang besar bagi kesehatan.

Selama bertahun-tahun, para ahli mengatakan makan terlalu banyak dapat menaikkan risiko diabetes. Lebih tepatnya, makan berlebihan menyebabkan kegemukan, yang merupakan penyebab sebenarnya di balik meroketnya diabetes.

Penelitian terbaru menyebut bahwa makanan dan minuman manis dapat memberi akibat langsung ke diabetes. Menurut studi dari data internasional, 150 kalori dari gula tambahan (gula yang ditambahkan ke dalam makanan dan minuman) per orang per hari, prevalensi diabetes meningkat 1 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gula berlebih juga berhubungan dengan kesehatan jantung. Orang yang mengkonsumsi gula tambahan berarti risiko terkena penyakit jantung jadi dua kali lipat, demikian temuan studi JAMA Internal Medicine.

Gula bersembunyi di banyak produk, seperti oatmeal dan selai kacang. Label makanan yang membingungkan membuat kita sulit mengetahui berapa banyak gula yang dikonsumsi.

Berikut aturan dasar ngemil manis dengan cara paling aman yang diberikan konsultan gizi olahraga Cynthia Sass, MPH, RD, seperti diberitakan ABC News.

1. Ada jenis yang lebih baik dibanding yang lain

Ini adalah kunci untuk tahu beda antara dua jenis utama gula. Gula alami ada di makanan yang tidak diolah, seperti buah, sayur, dan produk susu. Makanan atau minuman ini lebih baik bagi tubuh karena mengandung serat (dalam kasus produk), juga protein dan kalsium (dalam susu) serta vitamin dan mineral lain.

Gula tambahan adalah gula yang dimasukkan ke dalam makanan/minuman sebagai penambah rasa, mulai dari gula yang terkandung di dalam saus tomat botolan hingga madu yang Anda tambahkan ke dalam gula.

Gula ini terkonsentrasi dan sebagian besar tanpa nutrisi. Walau madu, sirup maple, dan sejenisnya yang mengandung antioksidan dan mineral, dosisnya masih besar. Artinya Anda mendapat banyak gula murni – dan kalori – yang mudah untuk larut dan menyebabkan masalah besar.

Menurut Asosiasi Jantung Amerika (AHA), meningkatnya asupan gula selama empat dekade terakhir paralel dengan makin bertambahnya lingkar pinggang. Studi menghubungkan kondisi tersebut dengan makanan/kandungan gula, bukan alami, terhadap penyakit jantung dan diabetes.

2. Bacalah label dengan cermat

Banyak makanan kemasan yang mengandung gula alami dan gula tambahan. Namun label “nutrition facts” menggabungkan keduanya.  

Tahun lalu, FDA mengajukan pemisahan keduanya agar lebih jelas berapa banyak dari masing-masing jenis yang kita konsumsi. Sementara itu, cara terbaik untuk tahu jumlah gula tambahan adalah dengan membaca satu-satu daftar bahan.

Secara hukum, bahan-bahannya harus dalam urutan berat, sehingga lebih tinggi gula tambahan, lebih banyak gula per gigitan. Juga periksa jenis gula ganda, yang merupakan cara licik perusahaan membuat sesuatu supermanis tanpa mencantumkannya dalam daftar bahan.

Anda dapat secara otomatis memangkas asupan gula dengan menghindari minuman manis, mengkonsumsi buah alih-alih cemilan manis, dan membeli makanan kemasan tanpa gula.

3. Ada batasan

Menurut AHA, perempuan tak boleh mengkonsumsi gula tambahan lebih dari 100 kalori per hari (sekitar 6 sendok teh). Namun rata-rata perempuan mengkonsumsi 18 sendok teh gula per hari!

Kebanyakan gula tambahan berasal dari minuman manis dan makanan kemasan. Apalagi daftar gula di label nutrition fact dalam gram, bukan kalori atau sendok teh, sehingga mudah konsumen sulit mengira-ngira.

Ada formula sederhana menghitung gula: ingatlah bahwa 1 sendok teh setara dengan 4 gram gula tambahan. Jadi jika pagi tadi Anda menambahkan 1 sendok teh gula ke minuman teh pagi, lalu makan cokelat protein bar 12 gram (3 sendok teh) gula, maka “jatah” gula Anda hari ini tinggal 2 sendok teh (8 gram).

4. Alami bukan berarti boleh makan sepuasnya

Sebotol jus hijau 425 gram mengandung lebih dari 53 gram gula (hampir 270 kalori!). Padahal isinya buah dan sayur.

Jika Anda menelan produk itu, Anda mendapat gula alami tanpa serat (serat dalam buah yang melambatkan pencernaan dan memberi tubuh Anda waktu untuk memetabolis gula). Hasilnya, Anda menyimpan kelebihan kalori dalam bentuk lemak.

Serat juga mencegah lonjakan gula darah yang dapat menaikkan risiko diabetes tipe 2.

Buah kering terkadang menjebak. Tanpa air, gula alami menjadi lebih terkonsentrasi. Anda tetap dapat menikmatinya, tapi sesuaikan dengan porsi Anda: satu cup buah segar setara dengan setengah cup jus 100 persen setara dengan 1/4 cup buah kering tanpa pemanis. (sil)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER