Jakarta, CNN Indonesia -- Gelaran Muslim Fashion Festival (Muffest) Indonesia yang tengah berlangsung hingga Minggu (29/5) terus menampilkan
fashion show dari sejumlah desainer ternama.
Seperti yang terlihat pada Kamis (26/5) malam saat kolaborasi empat desainer busana muslim ternama dilangsungkan di Plaza Selatan Istora Senayan, Jakarta. Monika Juffry, Najua Yanti, Hannie Hananto dan Irna Mutiara, masing-masing memamerkan belasan koleksi mereka.
Monika Juffry yang mendapat kesempatan untuk membuka
runway menunjukkan koleksi terbarunya yang berjudul '
Detail Dialogue'.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Konsep ini lebih ke
mix and match casual outer yang aku buat, dengan gamis,
long dress, kemudian ada yang pakai palazzo atau rok," ujarnya ketika ditemui usai acara.
 Busana karya Monika Juffry 'Detail Dialogue' di Fashion show Muffest Indonesia 2016. (CNN Indonesia/Agniya Khoiri ) |
Monika menceritakan, konsep kali ini terinspirasi dari tren yang diusung oleh Indonesia Fashion Chamber.
"Inspirasinya dari gen x yang mulai membaur dengan gen y.
Cuttingnya
basic, tapi ada permainan kontemporer yang dikombinasikan dengan kekinian, seperti tambahan bahan kulit," kata Monika yang menghabiskan waktu tiga bulan untuk menyelesaikan koleksinya.
Jika Monika memilih warna yang lebih kuat seperti coklat hitam, maka Irna Mutiara lebih memilih warna yang lebih lembut seperti putih, cream dan merah muda.
Menggunakan tema '
Simplicity Stone', Irna mengatakan, ingin menampilkan desain yang natural, sederhana dan mengalir.
 Busana Karya Irna Mutiara 'Simplicity Stone' di Fashion show Muffest Indonesia 2016. (CNN Indonesia/Agniya Khoiri) |
"Ada unsur bebatuan, kami ambil inspirasinya dari '
archean' jaman lama sekali yang kemudian kami angkat lagi dengan lebih kekinian. Batu itu sesuatu yang simpel tapi ada unsur elegan yang megah. Saya coba terjemahkannya dengan bahan organdi yang cukup
flare," tutur Irna kepada CNNIndonesia.com
Selain itu, Najua Yanti hadir memamerkan koleksinya yang bertemakan '
Amity Spectra'. Dia menyampaikan, koleksinya terinspirasi dari masa lalu dan masa yang akan datang, sehingga menyuguhkan desain busana yang simpel dan futuristik.
 Busana karya Najua Yanti 'Amity Spectra di Fashion show Muffest Indonesia 2016. (CNN Indonesia/Agniya Khoiri) |
Ketika yang lainnya memilih untuk menyajikan busana yang sederhana, Hannie Hananto justru menampilkan koleksi yang berbeda. Mendapatkan inspirasi dari perkembangan teknologi saat ini, Hannie merasa bahwa derasnya arus informasi yang dikeluarkan saat ini membuat '
chaos'.
"Manusia yang dibentuk era ini sangat ambisius dan juga terbuka, semua diceritain, jalan ke sini cerita, makan ini cerita. Untuk itu saya mengacu pada tren dan mengambil tema digitarian dari kata digital," ungkap Hannie.
 Busana Karya Hannie Hananto 'Nautical Symmetrical' di Fashion show Muffest Indonesia 2016. (CNN Indonesia/Agniya Khoiri) |
"Karena sangat ambisius dan fokus pada diri sendiri, saya membuat sesuatu yang menampilkan gaya kasual ambisius. Misal dengan kerahnya yang super lebar. Mengada-ngada pokoknya, gayanya
unreal. Karena generasi digital ini tidak bisa membedakan mana yang
real dan
unreal," tambah Hannie.
Dari 12 koleksi yang dia tampilkan, Hannie mencoba menghadirkan permainan bidang garis dan kotak. Dengan kombinasi warna biru laut dan tambahan aksen pelaut dengan hiasan kapal layar, dan juga penggunaan topi lebar, Hannie total dalam menerapkan tema yang mengarah pada generasi masa kini.
(meg)