Perencanaan Merupakan Bagian Terindah dalam Liburan

Agniya Khoiri | CNN Indonesia
Rabu, 22 Jun 2016 10:35 WIB
Sebuah studi mengungkapkan bahwa merencanakan liburan akan membuat seseorang merasa bahagia dibandingkan pada saat ataupun setelah menjalani liburan.
Ilustrasi. (Thinkstock/Kraig Scarbinsky)
Jakarta, CNN Indonesia -- Membayangkan menikmati pemandangan pantai dengan segelas minuman segar di tangan adalah bagian yang paling menyenangkan sebelum jadwal melancong tiba.

Bagian terindah dari liburan memang bukan sekedar merealisasikan apa yang diimpikan atau rencanakan, tetapi jauh sebelum Anda melangkahkan kaki ke tujuan wisata Anda.

Menurut sebuah studi pada 2010 yang diterbitkan dalam jurnal Applied Research in Quality of LIfe, hanya merencanakan dan menghayalkan perjalanan, dapat membuat seseorang lebih bahagia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dilansir dari Huffington Post, penulis studi tersebut menemukan bahwa orang hanya mengalami dorongan kebahagiaan pasca-liburan jika perjalanan mereka santai. Jika liburan mereka dianggap 'stres' atau 'netral', tingkat kebahagiaan pasca-perjalanan mereka sebanding dengan mereka yang tidak pernah berlibur sama sekali.

Bagaimanapun, kebahagiaan saat sebelum perjalanan adalah cerita yang berbeda. Studi ini menemukan bahwa semua wisatawan mengalami dorongan signifikan dalam kebahagiaan selama tahap perencanaan perjalanan.

"Pelajaran praktis bagi seorang individu adalah bahwa Anda memperoleh sebagian besar kebahagiaan Anda dengan cara merancang perjalanan liburan Anda," kata Jeroen Nawijn, penulis utama studi ini kepada The New York Times.

Pernyataan tersebut tidak mengherankan. Karena dalam sebuah survei ditemukan bahwa 69 persen orang Amerika memiliki kebiasaan merencanakan liburan pada saat jam kerja. Menurut survei terbaru Travel Secrets, perencanaan itu merupakan pelarian yang sangat dibutuhkan dari rutinitas mereka sehari-hari.

Tentunya Anda dapat saja benar-benar mengambil waktu luang untuk tamasya. Survei yang dilakukan oleh HuffPost/YouGov, mengungkap bahwa ada 32 persen warga Amerika yang tidak menggunakan jatah cuti mereka hingga akhir tahun. Mereka pun dianggap sebagai warga yang terlalu stres untuk mengambil rehat sejenak dalam pekerjaan.

Namun sudah seharusnya Anda menghadapi kenyataan, bahwa tamasya dapat menyehatkan, dan banyak warga Amerika yang harusnya mulai merencanakan hal itu.

Nawijn menyarankan, setiap orang harus memaksimalkan rencana perjalanan mereka untuk merasakan kebahagiaan. Bicaralah kepada orang lain tentang rencana wisata Anda dan ungkapkan di sosial media.

(meg)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER