UNICEF Promosikan 'Brelfie', Dukung Menyusui di Ruang Publik

Lesthia Kertopati | CNN Indonesia
Sabtu, 30 Jul 2016 17:32 WIB
UNICEF mendukung ibu menyusui melakukan ‘brelfie’ atau breastfeeding selfie guna menghilangkan stigma buruk menyusui di ruang publik.
UNICEF mendorong ibu di seluruh dunia unuk melakukan brelfie atau selfie menyusui demi menghapus stigma buruk ibu menyusui di ruang publik. (Thinkstock/oksun70)
Jakarta, CNN Indonesia -- Melahirkan anak adalah keajaiban yang dicita-citakan banyak wanita. Begitu pula dengan menyusui, yang semakin mempererat hubungan ibu dan anak.

Namun, ibu menyusui kini seolah tak punya tempat. Keindahan dan hubungan personal yang didapat dari menyusui harus 'disembunyikan' di ruang tertutup. Banyak ibu yang menyusui bayi mereka di toilet karena orang-orang yang merasa tersinggung dan jengah menyaksikan hal tersebut.

Padahal, menyusui seharusnya bisa dilakukan dimana saja, ketika bayi membutuhkan air susu ibu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Oleh karena itu, UNICEF, melalui gerakan ‘brelfie’ atau breastfeeding selfie, berharap stigma buruk tentang ibu menyusui bisa dihapuskan.

“Ini adalah tentang dukungan dan memberi semangat agar ibu-ibu tidak lagi harus sembunyi-sembunyi menyusui bayi mereka,” kata juru bicara Badan Kesehatan Dunia (WHO) Fadela Chaib, dilansir Reuters.

Sementara, Christophe Boulierac, juru bicara UNICEF mengatakan di Hari ASI Sedunia yang jatuh pada tanggal 1 Agustus, UNICEF dan PBB ingin menekankan pentingnya ASI dan menyusui bagi kesehatan anak-anak di seluruh dunia.

“Semua yang bisa kita lakukan untuk menjamin kesehatan anak harus dilakukan, termasuk juga memberi ASI pada bayi,” kata Boulierac.

UNICEF menyebut 77 juta bayi yang baru lahir, atau setengah dari seluruh bayi yang dilahirkan di dunia, tidak diberikan ASI di kurun 1 jam sejak mereka lahir. Itu, berpengaruh terhadap pembentukan kekebalan tubuh serta asupan nutrisi esensial yang bisa melindungi mereka dari penyakit dan kematian.

Bayi yang tidak diberi ASI punya risiko kematian akibat infeksi tujuh kali lebih tinggi dibanding mereka yang diberi ASI. UNICEF merekomendasikan pemberian ASI eksklusif selama enam bulan. (les)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER