Singapura Hilangkan Huruf A, B dan O

Munaya Nasiri | CNN Indonesia
Senin, 22 Agu 2016 11:18 WIB
Agar warganya sadar akan kebutuhan darah segar di negaranya dan di seluruh dunia, pemerintah Singapura membuat kampanye unik.
Demi membuat warganya sadar akan kebutuhan darah segar di negaranya dan juga di seluruh dunia, pemerintah Singapura membuat kampanye unik. (REUTERS/Edgar Su)
Jakarta, CNN Indonesia -- Salah satu cara menolong orang lain dengan perilaku sehat adalah dengan mendonorkan darah. Donor darah diketahui dapat membantu menurunkan kadar zat besi dalam tubuh, juga mengurangi risiko terkena kanker dan penyakit jantung serta hati.

Kebutuhan darah di tiap rumah sakit tentunya tak akan pernah habis. Berbagai instansi atau lembaga pemerintah hampir sepanjang tahun mengampanyekan aksi donor darah untuk mencukupi kebutuhan.

Salah satu kampanye menarik untuk mengajak orang mendonorkan darah sebagaimana digencarkan oleh Singapura. Tetangga Indonesia yang dikenal dengan julukan Negeri Singa itu membuat aksi yang sangat unik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dilansir dari Lonely Planet, sejumlah huruf yang ada pada tempat wisata di Singapura saat ini dihilangkan. Kampanye bertajuk 'International Missing Type Campaign' ini digagas oleh The Singapore National Parks Board.

Huruf-huruf yang dicopot pun merupakan simbol dari jenis golongan darah. Huruf A, B dan O dihilangkan agar masyarakat mau mendonorkan darah mereka.

Tak hanya untuk sesama warga Singapura, darah-darah itu pun diharapkan dapat membantu kebutuhan darah di negara lain.

Salah satu tempat dijadikan sebagai media kampanye ini adalah Singapore Botanic Gardens. Tempat ini sengaja dijadikan ajang untuk berkampanye lantaran tempat ini merupakan salah satu kebun botani yang memikat, berdasarkan UNESCO.

Di dalam taman ini terdapat juga National Orchid Garden, yang bahkan lebih tua dari kebun botani itu sendiri. Selain itu, juga terdapat 314 spesies vegetasi yang kini sudah dianggap langka.

Huruf-huruf A, B, dan O tak hanya diambil dari tulisan di pintu masuk Singapore Botanic Gardens di Nassim, Tanglin, dan Bukit Timah Saja, namun juga terdapat 30 gedung perkantoran dan organisasi, termasuk rumah sakit, sekolah dan instansi pemerintah.

Kini, Singapura memiliki populasi yang menua, dan diperkirakan pada 2030, satu dari empat warga Singapura akan berusia 65 tahun.

Dengan begitu, tingkat pendonor juga akan meningkat sebesar 39 persen. Namun jumlah kenaikan itu juga diikuti dengan permintaan darah sebesar 45 persen.

(meg/vga)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER