Jakarta, CNN Indonesia -- Fiji Airways, maskapai negara Fiji, untuk pertama kalinya membuka penerbangan langsung ke Singapura, Rabu (6/4). Dua kali sepekan Fiji Airways mengoperasikan layanan penerbangan antara Nadi dan Singapura.
Penerbangan menggunakan pesawat Airbus 330 dengan kapasitas 273 tempat duduk dalam dua kelas konfigurasi. Waktu penerbangan yang 10 jam menghemat waktu perjalanan sebanyak 3 jam jika dibandingkan dengan pilihan penerbangan selama ini yang memerlukan waktu untuk transfer di Australia atau Selandia Baru.
Peresmian jalur baru itu dilakukan Chairperson, Civil Aviation Authority of Fiji Lailun Khan, dan Mananging Director dan Chief Executive Pariwisata Fiji, Andre Viljoen. Penerbangan perdana itu tiba di bandara Changi pada pukul 04.55 pagi waktu setempat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam press release yang diterima
CNNIndonesia.com, CEO Changi Airport Group Mr Lee Seow Hiang, mengatakan, “Ini merupakan pencapaian signifikan untuk Bandara Changi, dengan layanan terbaru Fiji Airways yang menjembatani Singapura dan Kepulauan Pasifik Selatan.”
Melalui layanan baru ini, Changi juga menawarkan koneksi langsung yang nyaman ke kepulauan Pasifik yang eksotis lainnya, seperti Samoa, Tonga, dan Vanuatu melalui jaringan regional Fiji Airways. Bagi pelancong dari kepulauan Pasifik, Singapura dapat menjadi salah satu pusat penerbangan untuk melanjutkan perjalanan ke Indonesia dan destinasi lainnya di Asia Tenggara.
Fakta tentang FijiFiji negara kepulauan yang terdiri dari 300-an pulau.
“Bula” akan Anda dengar setiap saat, menandakan kehangatan dan keramahan masyarakat Fiji. Berikut adalah beberapa hal menarik tentang Fiji:
1. Terdiri dari banyak pulau kecil Jumlah tepatnya adalah 333 pulau dan ini belum termasuk lebih dari 500 pulau kecil di wilayah seluas lebih dari 7.000 mil persegi.
Dari jumlah itu, hanya 110 pulau yang dihuni dan 87% penduduknya tinggal di dua pulau terbesar, yaitu Viti Levu dan Vanua Levu.
2. Budaya pedesaan masih dijadikan pedoman hidupWalau terdiri dari sejumlah kota kecil, kebanyakan warga Fiji masih menjalani hidup yang berfokus ke pedesaan. Dengan budaya komunitas yang kuat, kekayaan dan sumber daya sering sekali dibagi-bagi antara penduduk desa. Kebanyakan petugas penginapan pulang ke desa masing-masing pada malam hari.
3. Hampir semuanya bisa berbahasa InggrisFiji merupakan wilayah koloni Inggris selama lebih dari 15 tahun, hingga tahun 1970. Semua anak diajarkan berbahasa Inggris dari kelas satu, sebagai tambahan pelajaran Bahasa Fiji yang standar serta dialek lokal mereka (kadang juga Bahasa Hindi dan Tionghoa). Fiji juga memiliki hasrat yang tinggi terhadap olahraga rugby.
4. Keberagaman di FijiEtnis asli Fiji hanya memenuhi sekitar 54 persen dari total populasi negara. Salah satu hal yang paling mengejutkan dari Fiji adalah jumlah penduduk India. Datang sebagai pekerja Inggris di tahun 1800-an, keturunan mereka telah memenuhi hampir 40 persen dari total populasi.
5. Fiji sangat peduli akan keberlanjutanMungkin karena mereka tinggal di pulau kecil dengan sumber daya terbatas, Fiji sangat sadar pentingnya praktik pariwisata yang berkelanjutan. Desa-desa hampir semuanya sudah mandiri. Banyak penginapan berusaha untuk mandiri dan banyak perusahaan pariwisata yang mempraktikkan pariwisata yang bertanggung jawab.
6. Bukan sekadar destinasi mewahFiji dipenuhi penginapan, dari hotel yang mewah hingga hostel yang memenuhi semua jenis anggaran.
(sil)