Jakarta, CNN Indonesia -- Merasa dihargai oleh pasangan adalah kondisi yang penting untuk mendapatkan tidur yang lebih baik. Hal itu terungkap dalam sebuah penelitian yang mencari tahu mengenai pengaruh hubungan seseorang dengan kesehatan tidur.
Banyak hal diketahui sebagai penyebab seseorang mengalami kesulitan tidur malam. Mulai dari makanan, minuman, kesehatan tubuh hingga kondisi kamar, disebut-sebut dapat menjadi penyebab masalah tidur.
Namun, tidak banyak yang mengetahui bahwa hubungan seseorang dapat membuat orang terjaga di malam hari. Dilansir dari
WebMD, ada beberapa kondisi hubungan yang dapat memicu masalah tidur.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebuah pepatah lama menyarankan untuk tidak beranjak ke kasur dalam keadaan marah. Tentu saja hal itu berlaku untuk sebuah hubungan jangka panjang.
Sebuah riset yang dilakukan oleh peneliti Turki menganalisa data dari 698 orang Amerika Serikat, berumur 35-86 yang menikah atau hidup bersama.
Dari kelompok ini, sebanyak 219 orang masuk dalam studi tidur, untuk memberikan peneliti ide yang lebih baik tentang bagaimana mereka mendapatkan tidur yang berkualitas.
Jenis tidur terbaik disebut tidur restoratif. Kondisi ini adalah ketika tidur tidak terganggu dan membuat seseorang bangun dalam keadaan segar dan siap menjalankan kegiatan selama satu hari penuh.
Dalam penelitian, diketahui bahwa untuk mendapatkan kondisi ini, seseorang harus merasa nyaman, aman, terlindungi dan bebas dari ancaman.
Masalah keamanan dan kenyamanan ini tidak hanya dari masalah dunia luar seperti pekerjaan. Namun juga dari orang yang tidur di sebelahnya.
Para partisipan ditanya oleh peneliti untuk mendapat sebuah nilai yang disebut dengan 'pasangan yang tanggap'. Hal ini untuk membuktikan bagaimana pasangan mereka peduli dan menghargai perasaan para partisipan.
Dari sini kemudian diketahui bahwa 'pasangan yang tanggap' merupakan faktor penting yang dapat membuat seseorang merasa puas dengan hubungannya.Temuan tentang pentingnya rasa dilindungi dan nyaman diungkap dalam jurnal Personalitas Sosial dan Ilmu Psikologi.
Psikolog Perkembangan dan Sosial yang sekaligus peneliti dari Middle East Technical University di Turki, Emre Selcuk kemudian mengatakan bahwa rendahnya kecemasan dapat meningkatkan kualitas tidur dan kondisi bangun yang lebih bergairah.
"Memiliki pasangan yang responsif, yang pasti ada untuk melindungi dan memberikan kenyamanan untuk kita adalah cara yang efektif untuk mengurangi kecemasan dan tensi manusia," katanya.
(meg)