Ilmuwan Amerika Siapkan Kemasan yang Bisa Dimakan

Megiza | CNN Indonesia
Rabu, 24 Agu 2016 12:50 WIB
Kemasan yang dapat dikonsumsi itu terbuat dari protein susu. Plastik tidak berasa namun dapat dimasukkan perasa, vitamin dan nutrisi lain.
Ilustrasi plastik kemasan. (REUTERS/Valentin Flauraud
Jakarta, CNN Indonesia -- Para ilmuwan sedang mengembangkan sebuah bentuk kemasan yang dapat dimakan, yang diharap dapat lebih efektif mengawetkan makanan dibandingkan plastik film. Percobaan ini juga ditargetkan dapat membantu untuk memangkas tumpukan sampah plastik atau makanan.

Ilmuwan dari Departemen Agrikultur Amerika Serikat, dalam pertemuan American Chemical Society mengatakan kemasan yang siap diproduksi itu terbuat dari protein susu yang disebut casein.

Dalam penelitian awal, mereka meyakini bahwa kemasan berbasis susu tidak memiliki banyak rasa. Namun produk tersebut dapat masukkan perasa, vitamin, probiotik ataupun nutrisi lain yang membuatnya berbeda dibanding kemasan konvensional.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Sepintas plastik ini terlihat mirip pembungkus plastik, tetapi memiliki kemampuan 500 kali lebih baik untuk melindungi makanan dari oksigen. Para peneliti juga mengatakan plastik ini terbilang dapat hancur atau terurai oleh organisme hidup lainnya yang berasal dari tumbuhan atau hewan.

"Plastik berbasis protein sangat kuat memblokir oksigen dan mencegah pembusukan makanan. Ketika digunakan sebagai kemasan, plastik ini dapat juga mencegah limbah makanan," ujar pemimpin penelitian Peggy Tomasula dalam pertemuan di Pennsylvania itu.

Sekitar 30 hingga 40 persen dari makanan yang diproduksi di seluruh dunia tidak pernah dimakan karena terbuang beberapa saat setelah dipanen ataupun karena perjalanan distribusi. Atau yang paling parah adalah ketika makanan-makanan itu dibuang oleh penjual ataupun konsumen.


Meski begitu, menurut PBB, ada sekitar 800 juta orang di dunia pergi tidur dalam kondisi kelaparan setiap malam. Mengurangi separuh sisa makanan pada 2030 pun sudah ditargetkan sejak tahun lalu.

Karenanya, para ilmuwan AS juga ingin mengurangi jumlah plastik yang dibuang.

"Saat ini kami sedang menguji aplikasi seperti pembungkus makanan yang dapat dimakan Misalnya, seseorang membungkus keju dengan plastik yang cukup banyak. Kami ingin memperbaiki itu, " kata wakil pemimpin penelitian, Laetitia Bonnaillie.


Kemasan yang dapat dimakan yang terbuat dari pati memang sudah ada di pasar. Namun itu relatif berpori dan tidak memblokir oksigen secara efektif. Bonnaillie berharap, kemasan protein susu akan di rak-rak toko dalam waktu tiga tahun.

(meg/vga)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER