Jakarta, CNN Indonesia -- Pesona alam dan daya tarik budaya jadi andalan pariwisata Indonesia. Namun soal pamor destinasi wisata, Indonesia masih harus mengejar ketertinggalan dari negara tetangga, terutama Malaysia dan Thailand.
Meskipun begitu, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menyebutkan pertumbuhan pariwisata Indonesia jauh lebih baik dibandingkan negara kompetitor.
“Industri wisata Malaysia minus 9,4 persen dan Singapura pada Januari-Desember 2015 tumbuh nol persen, sedangkan Thailand tumbuh di atas Indonesia, sebesar 23 persen selama Januari-Desember 2015," kata Menteri Pariwisata Arief Yahya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari segi kunjungan wisatawan mancanegara, Singapura masih jadi penyumbang turis terbesar ke Indonesia.
“Sepanjang 2015, sebanyak 1,6 juta penduduk Singapura berkunjung ke Indonesia,” sebut Arief.
Angka tersebut meliputi sekitar 15 persen dari jumlah total kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia selama 2015, yakni sebanyak 10.406.759 orang.
Adapun, dari data Kemenpar, hingga semester pertama 2016, terdapat 745 ribu turis Singapura yang datang ke Indonesia.
Tingginya kunjungan wisatawan Singapura membuat Kemenpar berusaha lebih keras mendatangkan wisman dari Negeri Singa tersebut. Kini, target Kemenpar adalah menjaring wisatawan dengan kisaran umur lebih muda.
“Kami melihat celah baru di pasar wisman anak-anak muda,” ujar Arief.
Di Singapura, sebut Arief, anak-anak muda terkungkung dengan kehidupan kota besar. Indonesia, yang hanya berjarak dua jam penerbangan dari Singapura, menawarkan berbagai jenis wisata, dari wisata kuliner, alam, hingga budaya.
Itulah alasannya kampanye
Wonderful Indonesia di Singapura dikemas lebih muda. Bukan hanya penempatan poster Wonderful Indonesia di transportasi umum, melainkan juga promosi melalui sarana digital.
“Anak muda itu sangat digital, karena itu kita akan mengundang
bloggers, video bloggers, Youtubers, Instagramers, Facebookers dan para pemilik akun medsos yang banyak
followers-nya untuk melakukan
familiarization trip ke kota-kota di Indonesia,” papar Arief.
Selain mengundang langsung para
buzzer media sosial, Kemenpar juga menggandeng Air Asia dan Radio Warna, jaringan radio anak muda Singapura, dengan merilis promosi gabungan.
“Selama tiga bulan, dari Agustus-Oktober 2016, kami me-
launching joint promotion Air Asia dan Wonderful Indonesia untuk penerbangan dari Singapura ke lima kota, yakni Bandung, Yogyakarta, Semarang, Jakarta dan Denpasar,” kata CEO AirAsia Singapura, Logan Velaitham di Singapura, dalam rilis yang diterima
CNNIndonesia.com, pada Kamis (25/8)
Adapun Radio Warna berkomitmen membantu penyebaran informasi terkait destinasi wisata Indonesia. Radio Warna merupakan radio Melayu terpopuler di Singapura. Pendengar setianya mencapai 445 ribu pendengar per minggu.
"Radio Warna memang ikut dilibatkan dalam kampanye promosi pariwisata Indonesia dan AirAsia. Setiap hari akan kami ulas segala hal tentang destinasi wisata Indonesia lewat
talkshow, kuis dan
comercial spot. Saya kira responnya akan bagus karena orang Singapura suka kuliner, belanja dan berwisata,” sebut DJ Radio Warna Miriam Mas.
(les)