Jakarta, CNN Indonesia -- Sudah sepantasnya sebuah taman nasional di suatu negara ramai dikunjingi wisatawan. Entah untuk piknik, bermain, atau hanya sekadar berjalan-jalan menikmati taman. Namun ternyata, ada sebuah taman nasional yang tak boleh dikunjungi.
Melansir dari
Amusing Planet, terdapat sebuah destinasi wisata di barat daya Namibia yang tidak terjamah wisatawan selama lebih dari satu abad.
Tempat ini terbentang sepanjang 320 kilometer di pantai Namibia, mulai dari perbatasan Afrika Selatan di Oranjemund hingga 72 kilometer di utara Luderitz.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sperrgebiet, atau yang dalam bahasa Jerman berarti "Prohibited Area" atau "Daerah Terlarang", merupakan tempat yang dibuat oleh kekaisaran jerman pada awal abad ke-20, tepatnya saat Jerman menduduki Afrika bagian selatan dan barat.
Saat itu, German Diamond Company sengaja menutup akses menuju Sperrgebiet, lantaran di daerah tersebut terdapat banyak berlian.
Usai Jerman kehilangan kekuasaan di Afrika Selatan pada Perang Dunia pertama, tempat tersebut diambil alih oleh De Beers hingga tahun 1990-an.
Pada 2008, Sperrgebiet pun diubah menjadi taman nasional yang mencakup luas sekitar 26 ribu kilometer persegi Gurun Namib. Jumlah tersebut masih bisa bertambah lantaran sebagian lokasi belum dikembangkan.
Meski begitu, tetap saja Sperrgebiet tidak bisa dikunjungi wisatawan dengan bebas Untuk bisa menyambangi 'taman berlian' ini, para wisatawan harus memiliki izin khusus dari Ministry of Environment and Tourism (MET) atau Kementerian Lingkungan dan Pariwisata dan juga didampingi oleh pemandu yang bersertifikat.
Lokasi Sperrgebiet memang dijaga ketat. Saat wisatawan berjalan keluar, mereka harus diperiksa dan harus melewati alat pemindai x-ray.
Ini dilakukan untuk mencegah adanya pencurian berlian, dan bagi siapa pun yang tertangkap mengambil batu dan berlian secara ilegal, maka akan mendapat hukuman berupa 15 tahun penjara.
Baik De Beers maupun MET juga tak ada yang mengizinkan wisatawan melakukan perjalanan mengelilingi seluruh taman nasional ini karena Sperrgebiet adalah tempat yang masih murni serta memiliki ekologi gurun yang rapuh, dan tentu saja karena Sperrgebiet masih menyimpan banyak berlian di dalamnya.
Sperrgebiet memang salah satu tempat di dunia yang terkenal dengan berliannya yang melimpah. Berlian dan permata itu muncul ke permukaan bumi akibat letusan sebuah gunung volkano sekitar tiga miliar tahun yang lalu.
Berlian tersebut tersebar ratusan mil di Vaal dan Sungai Orange. Hingga kini, De Beers masih menuai berlian itu dari pantai dan juga laut. Tiap tahunnya ia bisa mendapat lebih dari satu juta karat.
Tidak adanya manusia di area ini, tak hanya 'melindungi' berlian saja, tapi juga membantu melestarikan keanekaragaman hayati di wilayah tersebut, terutama flora dan fauna yang eksotis, seperti gemsbok, springbok, hyena cokelat, burung oystercatcer di Afrika, burung kenari kepala hitam, dan burung dune lark.
Selain itu, terdapat pula 600 ribu anjing laut, yang merupakan setengah populasi anjing laut di dunia.
Selain keanekaragaman hayati, sejumlah lokasi di dalam Sperrgebiet juga menarik untuk dilihat, seperti kota pertambangan di Pomona, Bogenfels, Kolmanskop, Elizabeth Bay, Hottentots Bay, dan Baker Bay. Di dalam kolmanskop misalnya, terdapat rumah-rumah yang diatur dengan indah, yang dibanjiri dengan pasir-pasir.
Namun, meski seluruh area ini dilarang untuk didatangi, hanya lima persen dari area Sperrgebiet yang sebenarnya ditambang, sedangkan area lainnya tidak tersentuh.
Kini, banyak orang berharap agar taman nasional ini bisa diakses dengan mudah, mengingat De Beers telah melepas kontrol dan memberikan pengelolaan taman kepada Namibian Ministry for Environment and Tourism.
(meg)