Jakarta, CNN Indonesia -- Kontroversi pelarangan penggunaan burkini di beberapa kota di Perancis terus bergulir. Burkini merupakan gabungan dari burqa dan bikini.
Menurut pencipta burkini Aheda Zanetti, seorang desainer asal Australia, burkini diciptakan untuk memfasilitasi perempuan muslimah agar bisa melakukan beragam aktivitas luar ruangan dengan lebih leluasa.
Namun sebenarnya, dalam perkembangannya, burkini tak cuma dipakai oleh perempuan muslimah. Dengan berbagai alasan, perempuan non-muslim juga banyak yang menggunakan burkini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu alasannya adalah untuk melindungi kulit. Ditinjau dari segi medis, menggunakan pakaian renang yang lebih tertutup sebenarnya memiliki fungsi lain selain melindungi tubuh dari benturan saat berenang, yaitu menjaga kelembapan kulit dan paparan sinar ultra violet atau UV.
"Berenang atau berendam di air sebenarnya tidak bagus bagi kulit, walau di tempat dengan air bersih sekalipun karena membuat kulit kehilangan kelembaban dan jadi kering," kata Rachel Djuanda, dokter spesialis kulit dari Rumah Sakit Bunda Menteng, saat berbincang dengan CNNIndonesia.com, Jumat (2/9).
Rachel menjelaskan bahwa kulit mengandung kelenjar keringat yang berfungsi memberikan kelembapan pada kulit. Ketika kulit lembap, maka perlindungan terhadap patogen atau kuman dari lingkungan akan lebih optimal.
Namun ketika seseorang berendam atau berenang dalam jangka waktu tertentu, maka minyak yang berfungsi melembapkan kulit akan keluar dari tubuh. Kondisi ini akan 'mengeringkan' kulit secara mikroskopis.
"Itulah mengapa kalau main air terlalu lama kulit menjadi keriput," kata Rachel.
"Nah fungsi baju renang itu selain melindungi tubuh juga mencegah air masuk ke dalam kulit agar minyak di dalam kulit tidak terlalu banyak keluar."
Lebih dari sekadar menjaga kelembapan kulit. Menggunakan pakaian renang yang lebih tertutup bermanfaat melindungi tubuh dari paparan sinar ultra violet (UV). Menurut Rachel, paparan UV bukan hanya berasal dari langit namun juga dari UV yang tersimpan di dalam air.
Dengan mengenakan pakaian renang yang tepat, paparan UV ke kulit dapat dikurangi mengingat UV dapat memicu terjadinya kanker kulit dan penyakit kulit lainnya.
"Kalau ditanya idealnya pakaian renang seperti apa, kembali ke tujuan berenang masing-masing. Kalau lihat para penyelam, mereka mengenakan pakaian yang sangat tertutup dari kepala hingga kaki," kata Rachel.
"Efek buruk dari UV lumayan dapat berkurang bila mengenakan pakaian renang tertutup, walaupun tidak mengubah warna kulit. Namun efek oksidan seperti kerut, flek, penuaan, dan kanker itu yang bisa dicegah," lanjutnya.
Rachel mengatakan, bila ingin berenang atau beraktivitas dengan air di luar ruang, ada baiknya memperhatikan beberapa hal agar berenang atau bersantai di air yang menyenangkan tak membawa penyesalan di akhir.
"Baiknya berenang saat pagi hari ketika matahari belum muncul dan UV dari kemarin sudah hilang. Kemudian gunakan tabir surya tahan air dengan SPF tinggi. Jangan terlalu lama sampai kulit mengerut. Selesai berenang langsung mandi tanpa sabun antiseptik karena dapat membuat kulit jadi kering, dan terakhir gunakan losion tubuh," kata Rachel.
"Bila dalam kegiatan sehari-hari, lindungi tubuh dari UV cukup dengan jaket, topi, dan kaca mata hitam atau sunglass." lanjutnya.
(chs)