Udara Dalam Ruang Bisa Lebih Buruk Ketimbang Luar Ruang

Munaya Nasiri | CNN Indonesia
Senin, 05 Sep 2016 17:36 WIB
Sebuah studi di Amerika Serikat memaparkan bahwa tingkat polusi dalam ruang bisa lima kali lebih buruk ketimbang di luar ruang.
Ilustrasi (Thinkstock/Jana BlaA!kovA!)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sekalipun sekilas tampak bersih, tapi sesungguhnya udara dalam rumah seringkali sama kotor dengan udara di luar rumah. Demikian dijelaskan oleh Adelena Anwar, dokter spesialis THT, di Jakarta, baru-baru ini.

Hal tersebut disebabkan oleh sejumlah aktivitas yang dilakukan orang-orang dalam rumah, dari memasak, merokok, sampai membakar lilin atau aroma terapi. Tambah lagi, adanya serpihan kulit manusia, debu, bulu hewan peliharaan, penggunaan alat semprot, penggunaan alat pendingin ruangan.

Kondisi udara dalam rumah bisa bertambah buruk kala penghuni membuka jendela, padahal polusi sedang pekat-pekatnya. Maka wajar bila sebuah studi di Amerika Serikat memaparkan bahwa tingkat polusi di dalam ruangan bisa lima kali lebih buruk ketimbang di luar ruangan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kondisi udara dalam ruang yang mengandung kuman atau bakteri berbahaya  tentu saja mempengaruhi sistem pernapasan. Selain udara kotor, sistem pernapasan juga bisa alergi gara-gara dinding rumah lembab.

"Kalau kita tidur di tempat tidur yang menempel di dinding, maka kita pasti akan bersin-bersin karena dinding tersebut lembab," kata Ade. Selain itu pola hidup yang berubah, menurut Ade, juga bisa mengakibatkan alergi.

Misalnya saja, seseorang yang terbiasa berolahraga. Namun ada kalanya ia tidak berolahraga dalam kurun satu atau dua pekan. Hal tersebut akan membuat kondisi fisik menurun, begitu pula dengan imunitas pada tubuh.

"Akhirnya sistem alergi dalam tubuh akan meningkat," kata Ade seraya memaparkan sejumlah ciri-ciri alergi.

"Beberapa ciri alergi adalah bersin secara terus menerus, biasanya terjadi saat pagi hari atau sore menjelang malam," jelas Ade. "Biasanya hidung akan tersumbat, kemudian mengalir lagi."

Tidak main-main, alergi pun bisa bertambah parah menjadi sinus apabila lendir dibiarkan menumpuk dan mengental di dalam hidung.

Akibat lain yang dijelaskan Ade adalah radang paru-paru. Ia menuturkan, "Terkadang alergi juga meyerang ke tenggorokan. Dari batuk, kemudian hidung akan tersumbat. Dari situ sudah pasti akan mengganggu telinga juga. Setelahnya lendir akan menumpuk, dan jika lendir itu ditelan, lama-lama akan menumpuk di paru-paru."

Untuk menghindari alergi, terdapat beberapa solusi yang bisa dilakukan. Misalnya, dengan membersihkan tempat tidur untuk mengurangi bakteri di atasnya. Selain itu, menjaga kesehatan fisik juga penting untuk menghindari alergi.

"Jaga kebersihan rumah, kalau perlu singkirkan tumpukan mainan dan boneka, dan jangan berkumpul dengan orang yang sedang terkena alergi" jelas Ade.

Menurutnya, secara teori alergi tersebut tidak bisa dihilangkan. "Namun," kata Ade, "semua tergantung kondisi fisik. Kalau kondisi fisik sedang kuat, kecil kemungkinan akan terkena alergi."

(vga/vga)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER