Indonesia Street Festival Sukses Digelar di Bukit Bintang

adv | CNN Indonesia
Selasa, 06 Sep 2016 11:58 WIB
Segala bentuk atribut Indonesia memenuhi sudut Kuala Lumpur pada Kamis (1/9) hingga Minggu (4/9) lalu.
Foto: adv
Jakarta, CNN Indonesia -- Segala bentuk atribut Indonesia memenuhi sudut Kuala Lumpur pada Kamis (1/9) hingga Minggu (4/9) lalu. Dari pusat perbelanjaan, pusat lifestyle, kafe, restoran, hingga pusat kuliner. Pasalnya, tengah diadakan Indonesian Street Festival 2016 yang sempat menghebohkan masyarakat Malaysia, ekspatriat, maupun wisatawan yang sedang berlibur di ibu kota Malaysia tersebut.

Festival yang digelar di sepanjang Starhill Gallery hingga Lot 10 Shopping Center, Bukit Bintang ini menyajikan berbagai konsep acara menarik. Di antaranya pentas kesenian, parade kostum karnaval, instalasi seni dari bambu, pentas musik tradisional dan modern, hingga pameran produk kerajinan dan makanan khas Indonesia.

Gelaran tersebut membuat kagum orang-orang yang memadati wilayah Bukit Bintang. Seperti penampilan Kuda Lumping Banyuwangi yang dimainkan Paguyuban Arek Banyuwangi yang mengundang decak kagum para penonton di depan pintu masuk Lot 10 Shopping Center. Para penonton disajikan penampilan tarian tradisional yang dibawakan oleh lima penari pria yang energik. Dengan berpakaian mirip prajurit dan hiasan yang berwarna-warni, para penari kompak memainkan tarian yang dikenal juga dengan nama “Jaranan”.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Riuh penonton pun menggema ketika kelima penari menunggangi mainan berbentuk kuda dari anyaman bambu dan tangan kanan memegang cambuk mulai berlarian. Sesekali penari membunyikan cambuk yang menghasilkan efek suara menggelar. Kemeriahan makin tercipta karena suara musik slompret, kendang, kempul, bonang, dan gong saling bersahutan mengiringi gerak para penari.

Rombongan turis dari Yordania yang menonton mengaku terkesima dengan tarian yang dimainkan. "Traditional dance-nya menarik. Saya baru pertama kali melihatnya. Saya sangat excited," ujar Nasser Abdullah, yang sengaja menyempatkan waktu menonton gelaran Indonesia Street Festiva. Usai menyaiiskan gelaran Indonesia Street Festival, ia berharap tahun depan bisa berlibur ke Indonesia bersama keluarga.

Warga lokal pun juga kagum dengan atraksi kesenian Indonesia. Yap Hin, warga Malaysia yang hanya sempat berkunjung ke Jakarta dan Bali mengungkapkan keinginannya untuk mengunjungi wilayah-wilayah lain di Indonesia. Ia mengaku ingin ke Pulau Komodo setelah melihat photo booth komodo yang dipajang di depan pintu masuk Lot 10 Shopping Center. “Ini (komodo) ternyata benar masih ada. Jadi ingin melihat langsung ke sana,” tukas Yap Hin.

Tak hanya itu, festival yang merupakan agenda acara promosi Wonderful Indonesia ini juga menghadirkan workshop membatik yang diadakan Apip’s batik dari Jogja. "Banyak warga Malaysia, Jordania, dan Arab Saudi yang mampir ke booth saya untuk bertanya tentang membatik. Kebetulan saya membawa perlengkapan membatik, jadi bisa langsung praktik. Selain itu juga mereka membeli batik yang di-display di sini. Yang laku kain batik yang warnanya cerah tapi soft, elegan," kata Hendra, seniman batik dari Apip’s Batik. Ada juga workshop siluet wajah, kuliner khas Indonesia, pertunjukan musik tradisional keroncong, batak, kerajinan, dan fashion show yang diminati pengunjung.

Rizki Handayani, Asisten Deputi Pengembangan Pasar Pariwisata Asia Tenggara mengatakan bahwa beragam acara dan atraksi kesenian yang di Indonesia Street Festival memang sengaja dihadirkan untuk menarik perhatian turis mancanegara, khususnya Malaysia. Ini bertujuan untuk meningkatkan jumlah wisatawan Malaysia ke Indonesia. Malaysia sendiri menempati posisi kedua, setelah Singapura dan Tiongkok pada tahun 2015 dari total kunjungan wisman ke Indonesia yang mencapai 10,406.759 juta.

"Malaysia pasar potensial. Tahun lalu kunjungan wisman Malaysia berkontribusi 1,2 juta orang. Tahun ini sesuai target Pak Menteri kita akan genjot hingga 2 juta kunjungan wisman Malaysia," ujar Rizki. Ia juga berharap dengan kegiatan branding ini, diharapkan wisman Malaysia mengenal destinasi lain selain Jakarta, Bali, Bandung, atau Jogja, yang selama ini menjadi tujuan utama. Wilayah yang kini sedang dipromosikan adalah Semarang, Bangka Belitung, Lombok, dan Palembang.

"Selain dengan aktivasi berupa atraksi kesenian, kami juga menyebar brosur pameran MATTA Fair 2016 tentang bermacam destinasi wisata Indonesia. Selanjutnya mereka kita arahkan melihat booth kita dan membeli paket wisata di MATTA Fair yang sedang berlangsung," ucap Rizki.

Menteri Pariwisata, Arief Yahya berharap Lombok segera memiliki kawasan seperti Bukit Bintang, Ribuan turis asal Timur Tengah dapat berjalan-jalan dengan nyaman di Bukit Bintang. Ada kawasan kafé, restoran, tempat belanja, hingga street food, yang bisa dicontoh dan disukai oleh wisatan Timur Tengah. "Dalam pengembangan halal destination sepertinya harus punya benchmark, dan Bukit Bintang ini bisa dijadikan contoh yang mudah," tukasnya. (odh/odh)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER