Menpar Lakukan Kunjungan Balasan ke Markas Air Asia

adv | CNN Indonesia
Kamis, 08 Sep 2016 17:01 WIB
Pada hari senin (5/9) lalu, Tony Fernandes selaku owner Air Asia Group bertandang ke Gedung Sapta Pesona
Foto: adv
Jakarta, CNN Indonesia -- Pada hari senin (5/9) lalu, Tony Fernandes selaku owner Air Asia Group bertandang ke Gedung Sapta Pesona, Kementerian Pariwisata di Jalan Medan Merdeka Barat. Kini, giliran Menpar Arief Yahya yang bertandang ke Markas Air Asia di Jalan Marskal Suryadharma (M-1) No 1, Cengkareng, Tangerang. Kunjungan balasan ini ternyata masuk ke dalam program roadshow yang dijadwalkan oleh Menpar Arief Yahya.

"Intinya, kami meminta perusahaan penerbangan untuk lebih agresif, lebih berani membuka jalur penerbangan ke destinasi wisata Indonesia," jelas Arief Yahya, Menteri Pariwisata RI.

Selama ini, akses menjadi problem utama dan paling mendasar yang membuat jumlah Wisatawan Mancanegara (wisman) terbatas mendatangi Indonesia. Oleh sebab itu, jumlah wisman Indonesia tidak bisa bersaing dengan Malaysia, Singapore dan Thailand.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Padahal hampir 75 persen via udara, hanya Kepulauan Riau (Kepri) 24% pakai kapal penyeberangan dan 1% melalui pelintas batas atau cross corder. Jadi kalau mau menggenjot wisman, jalur udara yang harus dibedah satu per satu," kata Arief Yahya.

Menurut Marketeer of The Year 2013 ini, jalur udara memang harus diperkuat. Maklum saja, Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan 17.000 pulau. Panjang bentangan dari Barat ke Timur sangat luas, begitu pun dari Utara ke Selatan. Dengan demikian, akses direct flight ke Indonesia harus diperbanyak selain menghidupkan kembali jalur maritim di Nusantara.

Menpar Arief Yahya mempercayai istilah "Utamakan yang utama!” dalam manajemennya. Jadi jangan mengerjakan hal-hal lain yang bukan prioritas, sebelum yang utama diselesaikan." Karena itu, membangun akses menjadi pekerjaan utama dan prioritas nomor satu saya saat ini," jelas Arief yang berasal dari Banyuwangi.

Tony Fernandes telah menyampaikan keseriusannya untuk membantu Kemenpar saat pertemuan pertamanya dengan Arief Yahya pada hari Senin (5/9) lalu.Bantuan tersebut terutama untuk mengatasi problem connectivity. Menpar Arief Yahya dan Tony sama-sama paham bahwa pasar India adalah ceruk yang tergolong gendut.

Saat ini Air Asia memang konsisten dengan jenis pesawat yang berbadan lebar. Oleh sebab itu, jarak-jarak menengah seperti itu sangat efisien. "Kami akan terbangi India, agar ada direct flight ke Indonesia tanpa melewati Kuala Lumpur maupun Singapore," tuturnya.

Selain itu, pasar China dan Australia tetap dia kembangkan sebagai potensi inbound ke Indonesia. Saat ini Air Asia sudah terbang ke Sydney, Melbourne, Perth, dan kota lainnya. "Kami bisa membawa 6 juta wisman ke Indonesia tahun 2019," jelas Tony sangat yakin di depan Menpar Arief Yahya.

Hal itu tentu saja harus didukung dengan promosi dan pengembangan destinasi yang bagus.

Di samping itu, Tony juga menjanjikan promosi bersama. Seluruh media promosi Air Asia bisa di co branding dengan Wonderful Indonesia. Berbagai jenis promosi bisa dilakukan bersama, baik yang menempel di pesawatnya, inflight megazine, maupun TVC yang ada di Korea dan Malaysia. "Kita join promosi di berbagai originasi yang menjadi sasaran kita," tambah Arief Yahya.

Dalam kunjungan ke Markas Air Asia, Menpar Arief Yahya itu disambut dengan senang hati oleh berbagai pihak Manajemen Air Asia. Sambutan itu datang, antara lain dari Dendy Kurniawan (Group CEO of Indonesia AirAsia), Capt. Widhi Setyo Darwanto (Director of Flight Operation of Indonesia AirAsia), Capt. Rd. Achmad Sadikin (Director of Safety of Indonesia AirAsia), Capt. Jurry Soeryo Wiharko (Director of Security of Indonesia AirAsia), Heru Susilo (Director of Engineering & Maintenance of Indonesia (AirAsia). (odh/odh)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER