Jakarta, CNN Indonesia -- Indonesia tak gencar-gencarnya mempromosikan pariwisatanya. Kali ini melalui program Fam Trip yang diikuti oleh media dan dive operator Thailand yang berkunjung ke Labuan Bajo, Komodo, NTT. Program yang digelar Kemenpar ini dilaksanakan pada tanggal 4 hingga 10 September 2016.
Dengan digelarnya program ini, destinasi yang menjadi salah satu unggulan diantara 10 top destinasi prioritas atau biasa disebut oleh Menteri Pariwisata Arief Yahya sebagai 10 Bali Baru menjadi tambah populer. Tentunya pemahaman wisatawan mengenai potensi Wisata Bahari dengan ikon Komodo ini akan bertambah.
Menpar Arief Yahya mengungkapkan bahwa Labuan Bajo telah memiliki reputasi internasional. Hal ini dapat dibuktikan dari CNN International yang pernah menempatkan destinasi bahari ini sebagai nomor dua terbaik dunia setelah Raja Ampat dan urutan ketiga ditempati oleh Kepulauan Galapagos. Atraksi wisata yang sangat dipromosikan adalah snorkeling. "Fam trip ini akan menguatkan positioning itu di pasar Thailand melalui media yang diajak," ujar Arief Yahya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tercatat ada 8 juta wisatawan Tiongkok atau outbound China ke Negeri Gajah Putih tersebut setiap tahunnya. Selain itu, berdasarkan pernyataan dari banyak tour and travel operator, Thailand telah menjadi top of mind anak-anak muda Tiongkok.
"Seperti menjaring di kolam yang banyak ikannya, memainkan media dan dive operator di Thailand itu akan berpotensi mendapatkan wisman Tiongkok dan para dive oparator itu bisa membuat paket ke Labuan Bajo juga," tukasnya.
Faktanya, para diver mencari lokasi menyelam yang memiliki keunggulan. Mereka akan berlomba-lomba untuk mencari lokasi menyelam paling bagus, bahkan sampai ujung dunia pun. Maka dari itu, Arief Yahya makin yakin untuk membuka akses ke Labuan Bajo agar orang makin mudah untuk mencapai daerah ini.
Asisten Deputi Pengembangan Pasar Asia Tenggara Kementerian Pariwisata, Rizky Handayani juga mengungkapkan bahwa Indonesia masuk dalam kawasan The Coral Triangle dengan kekayaan bawah laut terindah dan terlengkap. Hal ini membuat Indonesia menjadi target para penyelam dunia maupun domestik. Bahkan, Indonesia memiliki 55 destinasi diving dan lebih dari 1.500 diving spot yang tersebar dari Aceh sampai Papua.
Dunia juga mengakui bahwa Indonesia memiliki beberapa diving spot terbaik dunia. Di antaranya adalah Raja Ampat, Pulau Komodo, Derawan, Togean, Wakatobi, Gili Air, dan Bunaken. Dari hasil aktivitas sales mission dan table top, menunjukkan bahwa anak muda Tiongkok, Hongkong, dan Macau yang gemar diving dan snorkeling itu terus meningkat. Di sinilah peluang Indonesia untuk menggencarkan wisata baharinya.
Kementerian Pariwisata tengah mengemas promosi wisata diving dalam gelaran Diving Fam Trip yang akan diikuti oleh dive operator dari Thailand. Negara ini dipilih karena Thailand merupakan salah satu negara di Asia Tenggara yang juga menawarkan wisata diving yang cukup bersaing. Selain itu Thailand memiliki potensi wisatawan minat khusus serta memiliki banyak ekspatriat dari berbagai negara. Dengan melaksanakan promosi yang tepat, diharapkan menjadi peluang besar calon wisatawan potensial untuk datang ke Indonesia.
"Selain Labuan Bajo, ada lokasi lain yang dipilih, yaitu Banda, Ternate, dan Gorontalo. Mengapa? Kekayaan keindahan alam bawah laut, kecocokan connecting flight, dan preferensi pasar Thailand," katanya. Labuan Bajo, Banda, Ternate, dan Gorontalo merupakan destinasi wisata yang aman, menarik, dan berpotensi, khususnya untuk wisata minat khusus diving. Para peserta akan diberikan informasi terbaru mengenai diving di tiap lokasi.
Para diver akan disajikan keindahan terumbu karang dengan 2.000 spesies ikan dan beragam biota laut pada wisata bahari di Indonesia Tidak hanya ikan kecil semacam unicorn, tapi juga ikan besar seperti tuna, marlin, hiu kepala martil, pari, barakuda, dan lumba-lumba.
Tak hanya menyelam, peserta juga akan diajak ke destinasi-destinasi wisata di sekitar diving spot, trekking, dan mempertemukan dive operator Thailand dengan dive operator lokal dalam program Business Matching.
Program Diving Fam Trip ini akan dimulai dari tanggal 4 September 2016 di Labuan Bajo dan berakhir pada tanggal 13 November 2016 di Gorontalo. Para peserta yang terdiri dari Media dan Dive Operator akan menjadi agen dalam mempromosikan Pariwisata Indonesia, khususnya diving di negaranya. Selain itu, kegiatan ini diikuti oleh 48 media dan dive operator dari Thailand.
(odh/odh)