'Karia,' Kemeriahan Setahun Sekali di Wakatobi

Lesthia Kertopati | CNN Indonesia
Kamis, 15 Sep 2016 07:30 WIB
Di Wakatobi, Karia digelar sekali dalam setahun. Acara ini diadakan untuk merayakan berbagai peristiwa penting dalam kehidupan.
Festival Barata Kaledupa akan digelar di Pulau Kaledupa, Wakatobi pada 17-24 September 2016. (Flickr/Jenny via Wikimedia (CC BY 2.0))
Jakarta, CNN Indonesia -- Wakatobi merupakan salah satu destinasi unggulan di Indonesia. Umumnya wisatawan, baik domestik maupun mancanegara, berkunjung ke Wakatobi untuk mengagumi keindahan pantai dan alam bawah laut.

Namun kekayaan Wakatobi bukan hanya bahari. Kawasan kepulauan di barat daya Sulawesi itu juga sarat akan kekayaan budaya. Wakatobi terdiri dari empat pulau besar, yakni Wangi-Wangi, Kaledupa, Tomia dan Binongko.

Salah satu event budaya yang bisa disaksikan di Wakatobi adalah Festival Barata Kaledupa 2016, yang akan digelar pada 17-24 September 2016. Seperti namanya, festival itu akan berlokasi di Pulau Kaledupa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

”Festival ini merupakan perhelatan budaya akbar yang akan menampilkan kesenian tradisional berupa tarian dan permainan rakyat, serta pameran kuliner maupun produk lokal tenun dan kerajinan,” ujar Asdep Pengembangan Segmen Pasar Personal Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenpar Raseno Arya.

Festival Barata Kaledupa merupakan bagian dari rangkaian festival tahunan di Wakatobi, yang biasa dikenal dengan istilah Wakatobi WAVE (Wonderful Festival and Expo) yang diadakan setiap November di Pulau Wangi-Wangi.

Bupati Wakatobi Arwahi mengatakan inti dari festival tersebut adalah ‘karia,’ yang dalam bahasa lokal berarti "kemeriahan."

“Di Wakatobi, karia digelar sekali dalam setahun. Acara ini diadakan untuk merayakan berbagai peristiwa penting dalam kehidupan, seperti akikah untuk anak-anak, masa transisi dari remaja menjadi dewasa, hingga pernikahan,” ujarnya, dalam rilis yang diterima CNNIndonesia.com, belum lama ini.

Berbeda dengan sebelumnya, Karia di festival ini akan menampilkan seluruh prosesi adat saat masa transisi dari remaja menuju dewasa secara lengkap.

Karia akan diikuti oleh anak-anak, serta remaja putra dan putri yang belum menikah dari seluruh penjuru Pulau Kaledupa.

Arwahi menambahkan, saat mendaftar, peserta akan menyerahkan hasil bumi seperti jagung, umbi-umbian dan kelapa sesuai jumlah yang ditentukan oleh lembaga adat setempat.

“Hasil bumi tersebut akan digunakan untuk penjamuan selama acara,” kata dia.

Adapun, puncak acara festival adalah prossi henauka nu mo'ane yang akan digelar pada Sabtu (17/9) dan henauka nu wowine pada Minggu (18/9).

Peserta karia juga akan mengenakan baju tradisional dilengkapi pernak-pernik. Karia akan ditutup oleh hebangka-bangka, yakni pelarungan makanan tradisional atau harua di atas kapal miniatur khas Wakatobi. (vga)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER