Pesta Ya’ahowu Nias Didukung Menkomar dan Menkumham

adv | CNN Indonesia
Senin, 19 Sep 2016 13:42 WIB
Berbicara mengenai pariwisata memang tak ada habisnya.
Foto: adv
Jakarta, CNN Indonesia -- Berbicara mengenai pariwisata memang tak ada habisnya. Berbagai pihak pun turut membantu untuk membangun pariwisata Indonesia. Ini dikarenakan pariwisata bersinggungan dengan berbagai bidang. Tak terkecuali Menteri Bidang Koordinator Kemaritiman (Menkomar), Jenderal (Purn) Luhut B Panjaitan dan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Yasonna Hamonangan Laoly SH., MSc., Ph.D. Keduanya hadir pada pembukaan Pesta Ya’ahowu Ono Niha di Lapangan Orurusa Telukdalam, Nias Selatan pada Sabtu lalu (17/9).

Menteri Pariwisata, Arief Yahya mengungkapkan rasa gembiranya dengan kehadiran dua pejabat negara tersebut. “Terima kasih Pak Luhut dan Pak Laoly, kami semakin confidence. Nias bakal semakin diperhitungkan dalam peta pariwisata dunia. Nias itu surganya penggemar surfing dunia. Ada The Point dan Indicator, dua spot surfing yang konon terbaik di dunia dan sepanjang tahun gulungan ombaknya menantang adrenalin para surfer dunia. Dari situlah positioning Nias dengan cepat bisa dibangun branding-nya,” ucapnya.

Jika menapak tilas, asal muasal Bali menjadi pulau pariwisata juga berasal dari surfing. Orang-orang Australia menemukan Pantai Kuta, Bali dan berselancar di sana. Dari mulut ke mulut, lokasi selancar yang baik di Kuta semakin terkenal di Negeri Kanguru itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Sekarang Kuta sudah menjadi ikon Bali dan arena surfing di Nias, jauh lebih hebat, lebih ekstrem dan lebih besar. Di Australia, pamor Nias juga sudah dikenal. Tinggal mempromosikan lebih baik dengan target market surfer Aussie,” ujar Arief Yahya.

Perhatian pemerintah terhadap sektor pariwisata semakin kuat dengan kehadiran dua menteri di perhelatan ini. Dr. Hilarius Duha, Ketua Umum Panitia Pesta Ya'ahowu yang juga Bupati Nias Selatan mengingkapkan bahwa Nias sedang membangun pariwisatanya.

“Sesuai Peraturan Pemerintah No 50 Tahun 2011 Tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional mulai tahun 2010-2025, telah ditetapkan 85 Kawasan Strategis Pengembangan Pariwisata Nasional (KSPN). Salah satu diantaranya adalah Kepulauan Nias. Karena itu kami terus berbenah dan menajamkan sektor pariwisata,” tukas Hilarius.

Pesta Ya’ahowu diharapkan dapat menjadi daya tarik untuk meningkatkan kunjungan wisatawan di Pulau Nias, baik wisatawan nusantara maupun mancanegara. Ketua Umum Himpunan Masyarakat Nias (HIMNI) Marinus Gea, SE.,M.Ak juga menjelaskan bahwa makna salam Ya'ahowu Ono Niha merupakan berkat atau berkah. Artinya, jika masyarakat saling memberkati, maka Pulau Nias akan terberkati pula.

Tercatat lebih dari 10.000 ribu orang hadir di perhelatan ini. Pesta Ya'ahowu sebenarnya sudah ada sejak tahun 1980-an. Namun sempat beberapa tahun tidak diselenggarakan karena kurang memperoleh perhatian. Di tahun 2016, pesta rakyat yang penuh hiburan ini kembali dibangkitkan seiring dengan agenda "Launching Nias Pulau Impian” yang telah diselenggarakan pada 2 hingga 3 Juni lalu bersama Menpar Arief Yahya, di Balairung Gedung Sapta Pesona, Kantor Kementerian Pariwisata RI, Jakarta.

Menko Bidang Kemaritiman RI, Luhut Binsar Panjaitan memperlihatkan semangatnya saat berada di Pulau Nias. Ia memberikan apresiasi khusus kepada Menkumham RI, Dr. Yasona H. Laoly yang juga hadir di acara tersebut. Luhut mengungkapkan bahwa Yosana adalah menteri pertama di Indonesia yang lahir dan berasal dari Pulau Nias.

Menteri ESDM tersebut juga meyakinkan bahwa DNA Pulau Nias adalah pariwisata. “Sektor pariwisata akan menjadi sumber penerimaan negara terbesar karena menghadirkan devisa yang terus bertumbuh. Sedangkan komoditas lain, seperti migas, batubara dan minyak kelapa sawit terus menurun,” ujar Luhut.

Dalam melihat hal-hal yang menjadi faktor critical success Nias, Luhut akan melihat kebutuhan infrastruktur pariwisata, seperti bandara, listrik, jalan, air, telekomunikasi dan lain sebagainya. Jika kebutuhan tersebut diperbaiki maka pertumbuhan akan berlipat-lipat. Pemerintah pusat juga siap mendukung setiap kebijakan Pemda, terutama yang bertujuan untuk memnuhi kepentingan masyarakat.

“Bekerja keras dan jangan mau dikasihani! Tunjukkan bahwa Anda bisa! Jangan malu dengan pekerjaan orang tua bila hanya nelayan, supir bus dan petani karena itu adalah pekerjaan halal, tetapi malu jika orangtua Anda pencuri,” tukas Luhut menyemangati anak-anak muda Nias yang harus siap menyongsong era kepariwisataan dan hospitality itu.

Pesta Yaahowu Ono Niha dibuk oleh Luhut dengan pemukulan gong yang disaksikan Menkumham Laoly. Lalu dilanjutkan dengan rangkaian pertunjukkan sanggar budaya dari masing-masing Kabupaten Kota se-Kepulauan Nias yang memukau. (odh/odh)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER