Baidu Selesaikan Problem Bahasa untuk Turis Tiongok

Advertorial | CNN Indonesia
Sabtu, 24 Sep 2016 17:28 WIB
Tahun ini, berbagai lokasi wisata di Indonesia banyak didatangi oleh turis asal Tiongkok.
Foto: adv
Beijing, CNN Indonesia -- Tahun ini, berbagai lokasi wisata di Indonesia banyak didatangi oleh turis asal Tiongkok. Menariknya, turis dari Tiongkok kerap menghabiskan banyak uang selama traveling. Hal itu, tentu saja menjadi tantangan besar bagi Kementrian Pariwisata untuk mendatangkan turis Tiongkok ke Indonesia.

Selain itu, ada lagi satu tantangan yang cukup mendesak bagi Kemenpar. Tantangan besar itu, ialah bahasa. Pasalnya, bahasa menjadi kelemahan Indonesia dibandingkan dengan Thailand. Negara Gajah Putih itu, lebih familiar dengan bahasa Mandarin. Masyarakat di Tahiland banyak sudah banyak yang bisa berkomunikasi dengan bahasa Mandarin. Di sana, papan nama juga sudah dibuat dengan menggunakan banyak bahasa, salah satunya adalah bahasa Mandari.

Masalah bahasa semakin terlihat nyata ketika volume arus turis Tiongkok ke tanah semakin melimpah. Sementara tour guide Mandarin masih sedikit jumlahnya. Bahkan interpreter, petugas hotel, bandara, restoran, pelayan toko, dan jasa transportasi masih sangat terbatas jumlahnya. Di satu sisi, butuh waktu lama untuk belajar bahasa Mandarin .

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Baidu rupanya punya solusi bagus. Mereka buat Baidu Maps, semacam Google Maps-nya Tiongkok yang detail dan presisi," sebut Arief Yahya, Menpar. 

Baidu juga memiliki sistem interaktif dengan mencantumkan tulisan "Du"di layar Baidu Maps.Jadi, Anda tidak perlu lagi untuk mengetik kata-kata ke situsnya, tetapi bisa via voice atau suara. Caranya cukup mudah. Anda hanya perlu mengaktifkan aplikasi recorder-nya, kemudian sebut saja sesuatu. Dengan keunggulan yang dimilikinya, Baidu akan menampilkan dengan cepat apapun yang Anda cari.

"Teknologi bisa melayani kebutuhan yang amat personal, yakni bahasa," kata Mantan Dirut PT Tekom yang sering menyebut More Digital More Personal, More Digital More Global, More digital more professional.Selain itu, ada juga teknologi translate yang persis dengan Google Translate. Semua yang Anda cari bisa langsung diketik, via suara, dengan hasil scan atau difoto saja. Semuanya akan langsung dialih bahasakan. Ternyata aplikasi translate dan maps dari Baidu berhasil memecahkan masalah bahasa bagi turis asal Tiongkok.

Selain itu, Baidu juga berhasil menembus barikade persoalan bahasa yang kerap membuat turis tidak bernyali untuk eksplorasi alam dan budaya di setiap destinasi. Kini, mereka merasa semakin nyaman karena ada guide digital yang sudah online. Di samping itu juga bisa digunakan untuk mencari info tentang apapun yang dibutuhkan oleh turis.

"Ini memang momentum Go Digital, dan Kemenpar serius mendigitalisasi di semua lini. Membangun hardwere itu butuh waktu panjang. Saat ini kami fokus menuntaskan yang bisa menjadi quick win, yakni menyiapkan softwere dan teknologinya, sambil membangun infrastruktur prioritas," jelas Arief Yahya sesaat setelah bertemu tim manajemen Baidu di Beijing.

Saat ini tim Baidu sendiri dipimpin oleh Direktur Richard Lee dengan timnya lengkap, Li Yang, Global Baidu Maps Senior Manager, Yu Dang En, Global Baidu Maps, Chen Ni dan Liu Jian, Baidu Nuomi's Travel Vice GM, Ken Tao, Indonesia's local office representative, dan beberapa staf yang menyiapkan berbagai presentasi. Sementara Menpar Arief Yahya didampingi oleh Staf Khusus Bidang IT Samsriyono Nugroho, Staf Khusus Bidang Media dan Komunikasi Muh Noer Sadono, Sesdep Ni Wayan Giri Adnyani, serta beberapa staf seperti Martini M Paham, dan Sespri Menpar Teguh S.

"Kami juga sedang desain koneksi Baidu Travel dengan Indonesia Travel X-Change (ITX) digital market place-nya Indonesia untuk join," kata Samsriyono, Stafsus IT yang membantu menata digitalisasi di Kemenpar.

Bahkan menurut Sam, saat ini Expedia, Booking.com, dan Ticket.com sudah LoI dengan ITX dan sudah dalam proses teknis integrasi. Nantinya CTrip juga diharapkan bisa connect dengan ITX sebagai penyedia layanan paket-paket khusus yang belum dibuat oleh CTrip. Dengan begitu coverage-nya bisa lebih luas di semua lini.

Sam juga mengungkapkan bahwa related industry yang sudah mengajukan LoI aggregator antara lain, Hotel MG Holiday 5000 hotel, Swiss Bell ada 60 property, 3 Hotel Trans Luxury, Istana Maimun, TWC, Trans Studio, Jungleland, dan ITDC Nusa Dua.

"On progress GWK - Garuda Wisnu Kencana. Selanjutnya siap kita susun by destinasi," kata Samsriyono yang merupakan Mantan Dirut Lintasarta.

Follow up para Kadispar daerah sangat responsif dan menggembirakan. Ada 20 Dispar yang sudah meminta tindak lanjut ke daerah masing-masing. Kami akan lakukan akselerasi per cluster," sambung Samsriyono.

Hingga saat ini, ada tiga provinsi yang sudah siap Go Digital. Proses sosialisasi dengan kadispar serta industri yang sudah konkret dan terjadwal adalah Sumatera Utara, pada tanggal 3-4 Oktober, Dispar Kepri pada tanggal 5-6 Oktober, dan Aceh pada tanggal 10-11 Oktober 2016.

Dengan digital yang lambat pasti akan terkalahkan, bukan si besar yang memakan si kecil. (odh/odh)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER