Adelaide , CNN Indonesia -- Tim Malang Amore Carnival yang diboyong Kementerian Pariwisata sukses mencuri perhatian ribuan warga Adelaide di Australia di OzAsia, Jumat (23/9/2016). Kostum karnaval bercorak Garuda dan Cenderawasih lengkap dengan mahkota di kepala mendapatkan banyak pujian dari pengunjung OzAsia Festival 2016.
"Kostumnya bagus sekali. Sangat unik," tutur Nodelyn Adriana, warga Nelson Road, Adelaide, Jumat (23/9) malam.
"Terlihat anggun. Sangat artistik," timpal Bev Langley, warga Millswood Adelaide.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Soal kostum karnaval, Malang Amore Carnival memang tak pernah tampil seadanya. Beragam penghargaan dunia sudah sering diraih Malang Amore Carnival, seperti penghargaan The Best Costume di Singapura, Malaysia, Brunei Darussalam hingga Berlin.
"Kostum Malang Amore itu sudah kita kelilingkan ke berbagai
travel mart, festival dan show di berbagai penjuru dunia. Tahun ini sudah 14 negara. Kami ingin membuktikan pada dunia bahwa kostum original kita bisa bersaing di level global," ungkap Yoseph Agus Kristian, CEO Founder Malang Amore Carnival.
Sejak
landing di Adelaide, dua performer Malang Amore, Almira Dea Davita dan Fera Nurlaily Idayanti langsung tancap gas merakit kostum karnaval berbobot 15 kg. Keduanya sama-sama ingin memberikan sajian spektakuler di OzAsia.
"Kami sudah terbiasa merakit sendiri dan beratraksi dengan kostum 35 kg dengan waktu yang mepet. Jadi kalau cuma 15 kg ya biasa saja. Yang penting pengunjung senang. Nama Malang Amore dan Wonderful Indonesia makin dikenal dimana-mana," ujar Fera Nurlaily Idayanti.
"Yang mau
selfie, foto-foto dan ambil video, pasti kami layani dengan sepenuh hati," timpal Almira Dea Davita.
Kostum karnaval ini tak pernah sepi dikerubuti pengunjung OzAsia dan menjadi ajang
selfie dan perhatian pengunjung. "Saya lihat banyak yang langsung mengunggah foto dan video ke dunia maya. Bangga rasanya. ini jadi kepuasan tersendiri bagi kami," ujar Almira.
Soal kostum karnaval, Indonesia memang pantas berbangga karena banyaknya karnaval mulai dari Jember Fashion Carnaval, Banyuwangi Ethno Carnaval, Solo Batik Carnival, Jogja Java Carnival, Semarang Night Carnaval yang tak pernah sepi dibanjiri wisatawan dan namanya sudah mendunia.
Bahkan kostum karnaval kreasi Universitas Negeri Yogyakarta sudah menetaskan gelar Grand Champion World Costume Festival 2013. Tak hanya itu, Jember Fashion Carnaval juga meraih gelar Second Runner Up dunia pada gelaran Carnaval International de Victoria di Sychelles.
(odh/odh)