Jakarta, CNN Indonesia -- Sebagai taman bermain, Disneyland termasuk salah satu destinasi wisata yang menarik dan menyenangkan, terutama bagi anak-anak, di dunia.
Namun ternyata tak semua taman bermain memberikan keriaan dan hiburan bagi para pengunjungnya. Demikian pula Nara Dreamland di Jepang.
Taman bermain yang berlokasi di kawasan Nara Perfektur ini telah dibuka sejak 1961 dan dianggap sebagai perwujudan impian warga Jepang yang menginginkan taman bermain serupa Disneyland, kala itu. Hanya saja, menurut Atlas Obscura, impian itu tak berlangsung lama.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah 45 tahun dibuka, kepopuleran taman bermain ini menyurut. Nara Dreamland pun ditutup untuk selamanya.
Sekarang pengunjung taman bermain ini hanyalah gulma atau tanaman liar, serta beberapa penjelajah kota yang mampir untuk mencari tahu keberadaan hantu di tempat yang dahulu dikenal sebagai taman penuh keajaiban.
Dilansir dari
Huffington Post, fotografer Romain Veillon mengunjung Nara Dreamland, bulan lalu. Dia mengaku tak kesulitan saat masuk dari gerbang depan taman ini. Di dalam taman, Veillon menceritakan, atmosfer terasa sangat aneh.
"Ketika Anda berpikir tentang kenangan-kenangan yang indah yang pernah terjadi di sini, Anda akan terbawa nostalgia tentang saat di mana taman ini dipenuhi orang yang bersenang-senang," katanya.
Di beberapa foto yang ditunjukkan, Veillon memperlihatkan kondisi wahana kereta cepat Nara Dreamland yang sudah dipenuhi oleh tanaman liar di jalur lintasannya.
Hal yang sama juga terlihat di permainan cangkir putar dan kereta gantung. Lantai kedua wahana ini sudah dipenuhi tanaman rambat.
Taman bermain yang terinsipirasi Disneyland di California itu akhirnya ditutup pada 31 Agustus 2006. Nara Dreamland ditutup secara permanen karena jumlah pengunjung yang kian menurun.
Disneyland di Jepang pertama kali dibuka di Tokyo pada 15 April 1983. Sedangkan taman bermain lain yang lebih populer seperti Universal Studios Jepang dibuka di Osaka pada 2001.
Sejak itu, Nara Dreamland kehilangan pamor dan akhirnya menjadi taman bermain yang terabaikan.
(meg/vga)