Festival Bupolo Pulau Buru Suguhkan Beragam Acara Menarik

Advertorial | CNN Indonesia
Sabtu, 01 Okt 2016 18:44 WIB
Bulan Oktober nanti, giliran Maluku yang akan mengeksplor keindahan alam dan budayanya.
Foto: adv
Jakarta, CNN Indonesia -- Bulan Oktober nanti, giliran Maluku yang akan mengeksplor keindahan alam dan budayanya. Bagi Anda yang penasaran dengan pulau eksotis tersebut silakan kunjungi Festival Bupolo di Namlea, Kabupaten Buru, pada 8-12 Oktober 2016 mendatang. Di sana seputar pertanyaan mengenai Pulau Buru di Maluku yang menjadi tempat pembuangan tahanan politik dan Danau Rana bisa langsung terjawab.

“Budaya, kuliner, dan alamnya luar biasa. Itulah sebabnya Kementerian Pariwisata ikut mempromosikan eksotisme wisata di Kabupaten Buru. Silakan datang dan simak Festival Bupolo di Namlea, Kabupaten Buru,” ungkap Ukus Kuswara, Sekretaris Kementerian Pariwisata, Kamis (29/9) di Balairung saat mewakili Menpar Arief Yahya yang mewisuda 603 lulusan STP Nusa Dua Bali itu.

Eksotisme Pulau Buru memang banyak menyimpan keindahan yang belum tersentuh tangan manusia. Pulau seluas 8.473,2 km2 dengan garis pantainya sepanjang 427,2 km secara umum berupa pebukitan dan pegunungan. Panoramanya juga luar biasa indah. Dari mulai wisata alam, pantai, budaya, sejarah hingga kulinernya sangat direkomendasikan untuk para wisatawan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu tempat yang direkomendasikan adalah Danau Rana. Di sana, wisatawatan bisa menyaksikan pemandangan yang indah dengan Suku Rana yang masih tinggal dalam kultur tradisionalnya. Letaknya juga tidak biasa. Danau terbesar di Maluku itu berada pada ketinggian 700 mdpl. Sepanjang hari, danaunya nyaris selalu diselimuti kabut. Bila ingin berkeliling danau, masyarakat setempat siap mengantar Anda untuk berkeliling danau dan wilayah sekitarnya.

Selain itu, Anda juga bisa mengunjungi perkampungan warga yang mengelilingi danau seperti Dusun Wamamboli, Kaktuan, Erdafa, Warujawa, Waimite, Wagrahi dan Waireman dengan sambutan senyuman ramah masyarakat Buru. Di perkampungan itu, Anda bisa mencicipi umbi-umbian dengan ikan bakar dan Colo-Colo khas Maluku.

Di Maluku juga ada Danau Namniwel yang bisa Anda nikmati. Danau ini merupakan danau yang sangat luas dengan panorama alam yang indah dan berpadu-padan dengan kumpulan burung Belibis di sekitarnya. Tempat ini cukup terkenal dan ramai dikunjungi pada akhir pekan. Masyarakatnya juga hidup secara tradisional.

Jika Anda masih belum puas, cobalah kunjungi Air Terjun Waprea. Air Terjun Waprea menyuguhkan pemandangan alam yang indah dan menarik. Setelah itu, jangan lupa berkunjung ke Desa Jikumarasa. Desa ini memiliki pantai dan danau yang indah. Terletak sekitar 17 Km dari Namlea. Pesona alam dan daya tarik dari pantai berpasir putih ini menjadikannya sebagai tempat yang cocok untuk berenang. Danau air asinnya juga menyuguhkan pemandangan yang sangat indah.

Pantai Jikubesar juga tak boleh Anda lewatkan. Pantai berpasir putih ini terletak sekitar 3 km dari Namlea. Pemandangan yang indah menjadikan tempat ini cocok untuk berenang. Di desa Lala, Anda bisa menjumpai goa dan sumber mata air yang ditemukan tentara Australia selama Perang Dunia ke-II. Mereka mendirikan tembok dan membuat jalan untuk turun ke sumber mata air tersebut. Masyarakat menggunakan airnya untuk kebutuhan sehari-hari. Proses penyulingan minyak kayu putih dilakukan di sini. Pengunjung dapat melihat langsung proses penyulingannya dan sekaligus dapat membeli hasil produksinya.

“Di Festival Bupolo 2016, semua bisa dinikmati. Budaya, alam, wisata sejarah, hingga kuliner, semua ada di sana,” tambah Ukus.

Melalui festival ini, Kemenpar ingin menggenjot kunjungan wisatawan ke Maluku, terutama ke Kabupaten Buru. Hal itu sekaligus mendukung program Wonderful Indonesia dan Pesona Indonesia dalam mewujudkan target 12 juta kunjungan wisatawan mancanegara dan 260 juta pergerakan wisatawan nusantara di Tanah Air.

“Tahun ini Provinsi Maluku menargetkan kunjungan 16.173 wisman dan 121.768 wisnus dengan
total nilai transaksi ekonomi sebesar Rp377,3 miliar. Sementara Kabupaten Buru menargetkan 570 wisman dan 21.230 wisnus dengan nilai transaksi ekonomi sebesar Rp 30,3 miliar,” tambah Ukus.

Mendatangkan wisman dan wisnus dalam jumlah banyak memang bukan pekerjaan mudah. Menggaet devisa dalam jumlah besar juga bukan pekerjaan ringan. Meski demikian, Ukus tak perna patah semangat. Menurut Ukus, menggaet semua mimpi tadi masih sangat mungkin untuk dilakukan.
“Pertama soal PDB, pariwisata menyumbangkan 10% PDB nasional. Nominalnya tertinggi di ASEAN. Kedua, PDB pariwisata nasional tumbuh 4,8% dengan trend naik sampai 6,9%. Angkanya sudah jauh di atas industri agrikultur, manufaktur otomotif dan pertambangan,” terang pria kelahiran Cirebon itu.

Pariwisata juga menunjukkan performance yang sangat baik dalam memberikan sumbangan devisa. Posisinya ada di peringkat 4 penyumbang devisa nasional. Pertumbuhan penerimaan devisa pariwisata mencapai 13%. Sangat kontras bila dibandingkan dengan minyak gas bumi, batubara, dan minyak kelapa sawit yang pertumbuhannya negatif.

Sumbangsih pembukaan lapangan kerja dari sektor pariwisata juga cukup banyak. Saat ini, pariwisata penyumbang 9,8 juta lapangan pekerjaan. Di tingkat nasional, presentasenya mencapai 8,4%. Ada di urutan ke-4 dari seluruh sektor industri.

“Pariwisata juga tercatat sebagai pencipta lapangan kerja termurah, yakni USD 5.000/satu pekerjaan, sedangkan industri lain rata-rata USD 100.000/satu pekerjaan. Jadi kalau ada target tinggi ya saya yakin bisa dicapai,” ungkap Ukus.

Paparan Ukus tadi langsung memantik semangat Wakil Gubernur Maluku Zeth Sahuburua. Dia mengaku makin percaya diri mengembangkan pariwisata di wilayahnya. Pasalnya saat ini, Ambon-Banda sudah ditetapkan Kemenpar sebagai 10 destinasi prioritas wisata selam di Indonesia bersama dengan Bali, Lombok, Manado-Bunaken-Lembeh, Togean, Alor, Raja Ampat, dan Derawan.

“Potensi pariwisata ini gencar kita promosikan melalui kegiatan festival, seperti Festival Pattimura, Festival Ambon Manise, Festival 1000 Suling Bambu Ambon, Festival Teluk Ambon, dan Festival Pesona Bupolo,” kata Zeth Sahuburua.

Khusus untuk Festival Pesona Bupolo, Wagub Zeth Sahuburua mengaku akan all out menyiapkan yang terbaik. Menurut Zeth, beragam acara menarik sudah disiapkan untuk memanjakan wisatawan yang datang. Dari mulai lomba Huhate In The Pool, Bupolo Expo, Underwater Photo Contest, Transpalantasi Terumbu Karang, Festival Papeda kuah ikan dan rujak, Karnaval dan Kirab Budaya Rakyat Nusantara, Festival Layang-Layang, Panggayung Manggurebe, Gerak Jalan Indah, Parade Tifan Damang Fafu atau Persembahan Tarian Sawat Kolosal, Makan Patita, Gosepa Sail on Kaiely Bay, dan ditutup dengan acara Pameran serta Malam Hiburan Rakyat. Semuanya sudah siap menyambut wisatawan yang berkunjung ke Maluku pada awal Oktober nanti.

“Kalau lapar, wisatawan bisa menyantap hidangan hasil laut terbaik di Teluk Bara. Di sana, ikannya sangat banyak dan sangat gampang untuk diambil. Tidak perlu pakai bumbu lagi. Hanya celupan air laut saja bisa bikin ikan bakar dengan rasa yang enak," ungkap Zeth. (odh/odh)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER