Jakarta, CNN Indonesia -- Tajuk semangat
Calibration, Confidence, Credibility, atau yang disingkat 3C terus didengungkan oleh Menteri Pariwisata Arief Yahya, agar pariwisata Indonesia bisa memiliki standar yang diakui dunia.
Demi mendapat pengakuan tersebut, setiap tahunnya Kementerian Pariwisata (Kemenpar) mengirim beberapa nama daerah dan pelaku wisata di Indonesia ke United Nations World Tourism Organization Awards for Excellence and Innovation in Tourism (UNWTO Awards).
UNWTO ialah salah satu lembaga bentukan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang bertanggung jawab untuk promosi pariwisata yang bertanggung jawab, berkelanjutan dan diakses secara universal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tahun lalu, tiga wakil menang di UNWTO Awards. CSR Garuda Indonesia-Coca Cola, Yayasan Karang Lestari dan Banyuwangi. Semuanya juara!" kata Menpar Arief Yahya di Jakarta pada Selasa (4/10).
CSR Garuda Indonesia-Coca Cola meraih penghargaan
UNWTO Award for Innovation in Enterprises, sedangkan Yayasan Karang Lestari meraih penghargaan
First Runner-Up Innovation in Non-Governmental Organizations.
Dijelaskan Menpar Arief, setelah mendapat predikat
The Winner of Re-Inventing Government in Tourism, kini Banyuwangi semakin tanggap dalam mengelola potensi wisatanya.
Daerah yang terletak di Jawa Timur dan berbatasan dengan Bali itu juga semakin optimis menjadikan bisnis pariwisata sebagai roda penggerak ekonomi bagi masyarakatnya.
"Dipimpin oleh Bupati Abdullah Azwar Anas serta jajaran pemerintahannya yang sangat terbuka, maka arus investasi pun bergerak positif," ujar Arief.
Begitu pun Yayasan Karang Lestari, yang berbasis di Pemuteran, Bali Utara. Program utama yayasan itu ialah percepatan pertumbuhan terumbu karang dengan menggunakan teknologi terkini.
Saat ini, program tersebut sudah semakin menunjukkan hasil yang baik, termasuk setelah diterapkan di Gili Trawangan, Lombok.
"Dengan mengalirkan arus kecil listrik ke terumbu karang yang ditanam di bawah laut, ternyata pertumbuhan bisa lima kali lebih cepat. Terobosan seperti ini harus selalu mendapat dukungan," kata Menpar Arief.
Kemenangan Meningkatkan Gairah Penghargaan sekelas UNWTO Awards tentu saja harus melalui penjurian yang ketat.
Karena itu, Menpar Arief Yahya membentuk tim perwakilan yang menguasai seluk beluk standarisasi pariwisata kelas dunia untuk ajang yang kembali diadakan pada tahun ini.
“Target kami juara dalam setiap kategori. Jika tahun lalu bisa, kami optimis tahun ini juga,” ujar Sekretaris Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kementerian Pariwisata, Ni Wayan Giri Adnyani.
"Kemenangan dari sana akan meningkatkan nilai promosi Wonderful Indonesia. Jadi kami pasti akan berusaha semaksimal mungkin untuk mempersiapkan segala sesuatunya dengan standar dunia," lanjutnya.
Ada beberapa kategori yang diincar Indonesia dalam UNWTO Awards 2016, yaitu kategori
Innovation in Public Policy & Governance, Innovation in Enterprises, Innovation in Non-Govermental Organization, Innovation in Research & Technology dan
Ethic Awards. Sebanyak 19 perwakilan pun sudah disiapkan.
Kemenangan dari ajang penghargaan dunia memang berdampak besar bagi pariwisata Indonesia.
Salah satu contohnya ialah Lombok, yang setelah mendapatkan dua gelar juara dunia di Halal Tourism Award Abu Dhabi 2015, pariwisatanya kini semakin bergairah.
Hotel Sofyan Betawi yang juga menyabet gelar World Best Halal Hotel Award 2015 juga bernasib sama.
“Kemenangan yang dilanjutkan dengan peningkatan akan menggerakkan roda perekonomian, sehingga membuat wisatawan semakin tertarik untuk datang," kata Giri.
(ard)