Menpar Arief Yahya Siapkan 19 Calon Juara UNWTO

advertorial | CNN Indonesia
Selasa, 04 Okt 2016 15:36 WIB
Setiap tahun Kemenpar memilih dan mengusulkan ke UN-WTO, untuk dipertandingkan dalam kategori tertentu.
Foto: adv
Jakarta, CNN Indonesia -- . Tahun lalu usulan Kemenpar mendapat apresiasi yang baik.

"Tahun lalu tiga yang kami bawa ke UN-WTO sukses semua. Banyuwangi mewakili Local Government, Pemuteran untuk NGo yang pro konservasi menghidupkan kembali terumbu karang dan CSR Garuda Indonesia-Coca Cola yang peduli kebersihan Pantai Kuta Bali. Semuanya juara!" sebut Menpar Arief Yahya di Jakarta.

Pengalaman tahun 2015 lalu memang menjadi guru terbaik. Tahun 2016 ini jauh lebih siap, lebih banyak, dan lebih optimistik.engan standar dunia,

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Totalnya ada 19 materi. Semua sudah mendapat konfirmasi kelengkapan persyaratan oleh pihak panita UNWTO Awards melalui email," ujar Ni Wayan Giri Adnyani, Sekretaris Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kementerian Pariwisata.

Untuk Innovation in Public Policy & Governance, Kemenpar sudah menyiapkan, Pemda DKI dengan tema New Jakarta Tourism. Kedua Batu, Malang dengan tema New Hope for Batu, Malang. Yang lainnya Bintan dengan tema Bintan Breathtaking Journey.

Dalam kategori Innovation in Enterprises, ada enam jagoan yang sudah disiapkan. Garuda Indonesia dengan program Wonderful Indonesia Travel Pass sudah dinyatakan layak untuk mendapatkan penilaian. Selain itu, ada juga Garuda Indonesia – Gift for Teacher, Nihiwatu Resort – Nihiwatu, Ijen Resort – Ijen Community Involvement Resort, Sully Resort – Sully Edu Resort serta Taman Nusa – The Indonesian Cultural Park: "See Indonesia in One Afternoon".

Untuk Innovation in Non-Govermental Organization, ada lima jagoan yang sudah disiapkan. Gunung Nglanggeran, Yogyakarta - Nglangeran Edu Village for Tourism ada di urutan teratas. Setelah itu, ada Desa Wisata Lekuk 5 Tumbi Lempur, Kerinci, Jambi - Lake Kaco, New Local Wisdom Eco Tourism, Kelompok Nelayan Rumah Apung Desa Brangsing, Banyuwangi - Fisherman and the Act for Biodiversity program, Travel Sparks – Travel with Cause serta Yayasan Bali Global yang siap adu ketangguhan dengan perwakilan dari 154 negara, 7 wilayah, dan lebih dari 400 anggota afiliasi yang mewakili sektor swasta, lembaga pemerintahan, dan otoritas pariwisata lokal.

Di Innovation in Research & Technology, Kementerian Pariwisata bakal mengandalkan Yogya Kampung Cyber - Cyber City village, Bali Go Live - Bali Official Video Channel dan ITDC – ITDC Lagoon. Ketiganya diyakini sangat mumpuni di kategori inovasi riset dan teknologi.

Satu kategori lain yang ikut diincar adalah Ethic Awards. Di kategori ini, Kementerian Pariwisata akan mengandalkan Sol Beach House Benoa Bali – Your House on The Beach dan Griya Santrian – Griya Santrian.

"Kita berusaha! Kita berkompetisi dengan cara yang sehat dan fair. Pada semua kegiatan Travel Mart, festival, dan berbagai kompetisi yang digelar lembaga-lembaga terpercaya, seperti UNWTO, WTTC WEF, ASEANTA, PATA dan lainnya, kita sudah sering juara. Jadi di UNWTO Award 2016, semua jagoan tadi kita dorong habis-habisan," jelas Giri.

Oleh karena itu Kemenpar membentuk tim pemenangan yang sudah bekerja untuk berkalibrasi dengan standar dunia. "Penyiapan materi untuk pemenangan UNWTO Awards sudah kami lakukan hingga deadline 30 September 2016. Target kami, juara di tiap kategori," ujar Giri lagi.

Dampak dari international award ini terbilang sangat besar. Tengok saja Lombok. Setelah mendapatkan dua gelar juara dunia di Halal Tourism Award Abu Dhabi 2015, pariwisata Lombok menjadi sangat bergairah. Hotel Sofyan Betawi yang juga sukses merebut World Best Halal Hotel Award 2015 juga ikutan sumringah.Atmosfer bisnis dan suasana industri perhotelan, restoran, biro perjalanan, dan semua usaha yang berbasis pada pariwisata mulai hidup.

"Jadi ini juga bisa dijadikan cantolan untuk menggerakkan roda perekonomian dan menggaet wisman lebih banyak," ucapnya.

UNWTO Awards 2016, adalah penghargaan paling bergengsi level dunia yang memiliki sistem penjurian paling ketat. Itu dibuktikan dengan melakukan penilaian dengan on line streaming tidak langsung bertemu saat presentasi. (odh/odh)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER