Jakarta, CNN Indonesia -- Serbuan butik-butik asing bagai tak terbentung. Hampir di tiap pusat perbelanjaan di di kota-kota besar di Indonesia, terutama Jakarta, dijejali merek-merek ternama.
Sementara butik-butik lokal hanya segelintir. Padahal setiap pameran yang menawarkan kain khas Indonesia selalu dipadati pengunjung. Artinya, minat masyarakat Indonesia terhadap kain Nusantara terbilang tinggi.
Untuk itu, kini telah dibuka gerai The Legacy The Pride, The Proud of Indonesia atau lebih dikenal dengan nama The Legacy di Lippo Mall Kemang, Jakarta Selatan. Di sini lah, para pebatik dan penenun akan bergabung.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain perajin serta pengusaha berskala UKM, The Legacy juga didukung merek produk lokal milik desainer Indonesia, antara lain Batik Pusaka Iwan Tirta, Dudung Alie Syahbana, Zainal Songket, dan Batik Pesona Madura.
"Label Jarit pun melengkapi koleksi kami di gerai ini," ujar Musa Widyatmodjo, desainer sekaligus penanggung jawab area belanja baru tersebut tentang merek yang baru mengibarkan benderanya di kancah fesyen.
Ada pula beberapa merek lokal yang tak mencirikan kain khas Nusantara, seperti Itang Yunasz Ready to Wear, M by Musa Widyatmodjo, Ardistia New York, dan koleksi pakaian anak-anak Tofftop8 kreasi Barli Asmara.
"Khusus untuk segmen yang lebih modern, hadir juga desain dari para selebriti, misalnya Luna Maya dengan merek Luna Habit. Tak ketinggalan [Bi] Batik, Kasha by Sjully Darsono, NES, Artina, Batik Chic, Reny Feby juga akan menampilkan koleksi terbaik," ujar Musa.
Nantinya, The Legacy akan memiliki 50 merek lokal yang terlebih dahulu dikurasi oleh Musa dan dua rekan lain, Bambang Priyanto, pemerhati dan pecinta kain Nusantara, serta Amy Wirabudi, seorang fashion PR.
Gerai The Legacy akan dibuka selama Oktober hingga Desember 2016.
(vga/vga)