Jakarta, CNN Indonesia -- Nyaris satu bulan berlalu sejak berpulangnya Raja Thailand Bhumibol Adulyadej, 13 Oktober silam. Perlahan, Negeri Gajah Putih itu pun mulai berhenti berkabung.
Sejak kabar mangkatnya Raja Bhumibol menyebar, Thailand berubah jadi lautan hitam. Seluruh warga menyatakan rasa hormat dan berkabung dengan menggunakan busana serbahitam.
Tidak hanya itu, opera sabun di tayangan televisi nasional pun ditarik dari penyiaran, berbagai festival dibatalkan, bahkan musik yang kerap riuh terdengar di area Khao San, mendadak hilang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, pekan lalu, pihak Junta telah mengumumkan bahwa waktu wajib berkabung selama satu bulan, akan berakhir.
“Waktu berkabung akan berakhir pada 14 November mendatang,” kata Perdana Menteri Prayut Chan-O-Cha, dilansir
AFP.
“Siaran televisi akan kembali normal,” tambahnya.
Meskipun demikian, Junta tetap mengimbau agar para aktor dan aktris mengenakan busana yang lebih santun, demi menghormati warga lainnya yang masih ingin berkabung.
Chan-O-Cha menambahkan bar, kelab malam dan pub juga akan kembali beroperasi. Selain itu, berbagai festival budaya, pameran, acara olahraga serta konser, akan kembali ke jadwal semula, setelah tertunda selama satu bulan.
Meskipun begitu, belum ada kabar pasti mengenai acara Full Moon Party yang jatuh pada tanggal 15 November di Koh Phangan.
(les)